Page 330 - Gabungan
P. 330
Bai Datou mengancam dengan tinjunya menekan dahi Wenxiong.
Wenxiong memandang Kartini sambil tersenyum.
Kartini memandang mertuanya dengan penuh syukur.
……………
Mengenang hal itu, Wenxiong seolah masih merasakan tinju
ayahnya di dahinya. Beruntung, selama bertahun-tahun, kepalanya
tak pernah benar-benar kena pukul. Meski kabar burung tentang
perselingkuhannya terus beredar, dan ayahnya pernah menegur,
ketenangan Kartini membuat keluarga kecil mereka tetap terlihat
harmonis.
Karena hamil dan melahirkan anak kembar, Bai Mei dan Bai Lan,
Kartini menunda studinya setahun. Sekarang, ia memimpin
perusahaan desain interior dan mebel mewah, mewakili produk-
produk Eropa. Sementara perusahaan konstruksi Wenxiong, "Indah",
dikelola pamannya, pensiunan Kolonel Hasan Widodo. Dalam hal
karier, Wenxiong merasa puas. Di rumah, kedua putrinya yang
berprestasi membawa kebahagiaan.
Memikirkan Kartini, Wenxiong merasa bersalah. Di masyarakat
yang didominasi pria, ia sadar telah memanfaatkan istrinya. Selain
mengurus karier, Kartini juga mengelola rumah tangga, sementara
Wenxiong sering menyalahgunakan pekerjaannya untuk
berselingkuh. Kartini seolah menganggap hal itu tak terhindarkan bagi
330

