Page 346 - Gabungan
P. 346

bosan?


                Bai Wenxiong pun merasa lidahnya kelu. Dia mengangkat dagu


            Nyiati dan berkata pelan:


                "Bagaimana aku harus menjelaskan agar kamu mengerti maksud


            hatiku?"


                Nyiati menatap Bai Wenxiong. Bai Wenxiong juga menatap Nyiati.


            Ia membelai rambut halus Nyiati. Nyiati pun bersandar di dadanya.


                "Apakah kamu punya pacar di luar?" tanya Bai Wenxiong pelan.


                Nyiati menggeleng dan tetap diam.


                "Apakah kamu berniat terus menjalani hubungan tak jelas seperti


            ini denganku?" tanya Bai Wenxiong.


                Nyiati masih tetap diam.


                "Tidakkah kamu merasa ini akan menyia-nyiakan masa mudamu?"

                "Wenxiong!"  seru  Nyiati,  dua  baris  air  mata  mengalir  seperti


            mutiara putus dari benangnya.


                "Tenanglah, Nyiati," ujar Bai Wenxiong sambil menepuk bahunya.


                "Sejak  pertama  kali  aku  datang  ke  tempat  ini  bersamamu,  aku


            sudah  tahu  aku  salah…  Aku  memberikan  cinta  pertamaku,


            keperawananku  padamu!  Tapi  aku  tahu  cinta  seperti  ini  tak  akan


            berakhir  bahagia!…  Status  sosialmu,  keyakinan  agamamu  tidak


            memungkinkanmu punya dua istri sekaligus, dan aku juga tak tega


            menghancurkan  keluarga  bahagiamu.  Karena  aku  telah  melihat

                                                           346
   341   342   343   344   345   346   347   348   349   350   351