Page 344 - Gabungan
P. 344

"Baiklah!" Hendra Tang mengibaskan abu rokoknya, "Tidak peduli


            untuk diriku sendiri, hanya untuk Wenxiong, aku harus mencoba!"


                "Terima  kasih!  Kakak  Tang!"  Bai  Wenxiong  menggenggam  erat


            tangan Hendra Tang. "Besok, tiket pesawatku akan kuberikan pada


            Nyiati, agar kalian punya kesempatan berinteraksi. Setelah sampai di


            Kota Pelabuhan, jalan-jalan dulu sehari, jangan buru-buru menemui


            Tuan Hasan Widodo, aku akan terbang ke sana besok pagi... Baiklah!


            Kita putuskan saja begitu! Kalau besok pagi kamu melihat Nyiati di


            bandara, itu berarti seperti yang dikatakan oleh Nyonya Wang dalam


            Jin  Ping  Mei,  sudah  ada  tujuh  bagian  harapan.  Kakak  Tang,  aku


            mohon kepadamu, anggaplah Nyiati sebagai adik kandungku sendiri,


            jangan sekali-kali meremehkannya!"


                "Tenang saja, Kakak Wenxiong! Dalam hal ini, kita berdua sudah

            cukup dewasa untuk memahami. Irama Shinta pun bukan perawan


            saat sampai padaku!"


                "Kita  ini  dulunya  sama-sama  seperti  tuan  muda  Ximen  Qing,


            sekarang saatnya tobat dan memulai hidup baru!" kata Bai Wenxiong


            sambil menepuk bahu Hendra Tang dengan ringan.


                Hendra  Tang  pun  pergi.  Bai  Wenxiong  menghembuskan  napas


            panjang seolah-olah melepaskan beban  berat seribu kilogram. Dia


            melihat  arlojinya—baru  pukul  dua  tiga  puluh  siang.  Dia  pun


            merebahkan diri dan tidur dengan nyaman.

                                                           344
   339   340   341   342   343   344   345   346   347   348   349