Page 446 - Gabungan
P. 446
Kalunggon meletus di induk dan anak gunung hampir bersamaan.
2. Frekuensi tinggi: Lima kali letusan dalam 20 jam sangat langka.
3. Dahsyat: Debu vulkanik di selatan gunung setebal 5 cm.
Yenni terduduk lemas di sofa, tak bisa berkata-kata. Pembantu
rumah sudah memanggil mereka untuk makan malam, tapi tak
seorang pun bernafsu. Yenni berkata pada Bai Wenying:
"Kakak Wenying, ayo kita ikut membantu korban bencana!"
"Baik, tapi jangan lupa kau sedang sakit," kata Bai Wenying.
"Aku sudah beristirahat berbulan-bulan, aku bosan! Hidup ini
singkat, aku ingin berkontribusi lebih! Hidup tanpa berbuat apa-apa,
apa artinya? Aku ingin melakukan apa yang bisa kulakukan!" kata
Yenni.
"Kau benar, Yenni!" Su Wenbin tersentuh.
Mereka berdiskusi dan memutuskan:
1. Besok pagi menyumbang melalui koran.
2. Mengadakan pameran lukisan Yenni, hasilnya disumbangkan.
3. Berkolaborasi dengan Panti Asuhan Santa Carlos untuk
mengadakan pertunjukan hiburan bagi pengungsi.
4. Mengadakan "Malam Amal Bantuan Korban Letusan Gunung"
di Kota Naga.
"Sudah hampir pukul sembilan. Ayo makan malam! Kata pepatah,
'Manusia adalah besi, nasi adalah baja'. Kalau ingin berbuat sesuatu,
446

