Page 484 - Gabungan
P. 484

Bai Datou berpikir dan berpikir, lalu tertidur. Entah berapa lama, ia


            bermimpi bertemu Lani. Lani masih cantik, tapi kurus. Ia  berdiri  di


            hadapannya, mata berlinang, bibir bergetar seolah berkata sesuatu.



            Bai Datou menggenggam erat tangannya dan berteriak,

                "Lani!"


                Tapi  Lani  menghilang.  Bai  Datou  terbangun,  tangannya  masih


            memegang sandaran kursi. Ia malu-malu melihat sekeliling—jangan-


            jangan  teriakannya  tadi  mengganggu  penumpang  lain.  Sekitarnya


            sepi. Orang-orang sedang tidur. Su Wenbin juga memejamkan mata.


                Bai  Datou  terus  memikirkan  Lani.  Pramugari  membawakan


            makanan ringan, tapi ia tidak berminat. Ia membayangkan bagaimana


            nanti saat bertemu Lani. Pasti Lani tidak menyangka ia akan tiba-tiba


            muncul.  Bagaimana  ekspresi  terkejutnya?  Bagaimana  reaksi  Su

            Wenbin?  Ia  merenungkan  kata-kata  pertama  yang  akan


            diucapkannya  pada  Lani:  "Selama  lebih  dari  20  tahun  ini,  betapa


            menderitanya kamu! Kamu telah membesarkan anak yang luar biasa!


            Satu anakmu ini setara dengan sepuluh, bahkan seratus anak orang


            lain!"


                Bai Datou melihat jam—baru pukul 11:30 siang. Ia menghitung,


            sudah tiga setengah jam di pesawat. Biasanya, jika ia tidur sebentar


            di sofa, satu atau dua jam terasa seperti sekejap. Tapi tiga setengah


            jam ini terasa seperti tiga setengah hari!

                                                           484
   479   480   481   482   483   484   485   486   487   488   489