Page 524 - Gabungan
P. 524

bayar pakai cek tunai, aku bisa beli lebih banyak."


                Lily tersenyum, yakin ia tidak salah pilih orang. Bai Bowen benar-


            benar pelanggan ideal bagi Irama Shinta. Dengan tenang, ia berkata:


                "Tuan Bai punya bank besar, dan aku sebagai perantara adalah


            teman  Irama  Shinta  sekaligus  karyawan  bank  Tuan  Bai.  Cek  dari


            Tuan Bai pasti diterimanya."


                Bai Bowen teringat, dua hari lalu istri walikota menelepon, ingin


            membeli  satu  dua  berlian  besar.  Jika  transaksi  ini  sukses,  untung


            jutaan rupiah pasti didapat.


                Dengan hati lega, Bai Bowen berkata pada Lily:


                "Baik! Atur waktu, besok aku dan istriku akan datang."


                "Istri Tuan Bai ikut?" tanya Lily.


                "Ya," jawab Bai Bowen.

                "Sepertinya kurang tepat," kata Lily ragu.


                "Kenapa?" tanya Bai Bowen.


                "Tuan  Bai  paham  psikologi  wanita.  Irama  Shinta  dulu  wanita


            terkenal, tapi sekarang, bagaimanapun, dia sudah 'kadaluarsa'. Dia


            takut bertemu wanita, apalagi yang elegan seperti istri Tuan Bai—dia


            akan merasa rendah diri! Misalnya bulan lalu, aku urus transaksi. Aku


            sarankan seorang pria jangan bawa istri, tapi akhirnya dibawa juga


            karena istrinya  ahli  berlian.  Begitu  Irama  Shinta lihat  pasangan itu


            datang, langsung cari alasan: 'Maaf, berliannya baru saja terjual.' Aku

                                                           524
   519   520   521   522   523   524   525   526   527   528   529