Page 4 - BA XII 3.2 Desa dan kota
P. 4
4. Struktur Ruang Kota
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut dan ruang
udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat
manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan serta meliharan
kelangsungan hidupnya. Menurut Undang Undang Nomer 26 Tahun 2007
Tentang Penataan Ruang Bab I pasal 1, struktur ruang adalah susunan
pusat – pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional.
Struktur ruang wilayah kota merupakan gambaran sistem pusat
pelayanan kegiatan internal kota dan jaringan infrastruktur kota sampai
akhir masa perencanaan, yang dikembangkan untuk mengintegrasikan
wilayah kota dan melayani fungsi kegiatan yang ada/direncanakan dalam
wilayah kota pada skala kota, yang merupakan satu kesatuan dari sistem
regional, provinsi, nasional bahkan internasional.
Unsur pembentuk struktur tata ruang kota terdiri dari pusat kegiatan,
kawasan fungsional, dan jaringan jalan. Kota atau kawasan perkotaan pada
dasarnya dapat dipandang sebagai suatu sistem spasial, yang secara internal
mempunyai unsur-unsur yang menjadi pembentuknya serta keterkaitannya
satu sama lain. Kota sebagai suatu sistem/tata ruang merupakan wujud
struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak,
yang mencirikan kawasan dengan kegiatan utama bukan pertanian. Wujud
struktural pemanfaatan ruang kota adalah unsur-unsur pembentuk kawasan
perkotaan secara hierarkis dan struktural berhubungan satu dengan yang
lainnya membentuk tata ruang kota. Wujud struktural pemanfaatan ruang
kota di antaranya meliputi hierarki pusat pelayanan kegiatan perkotaan,
seperti pusat kota, pusat bagian wilayah kota, dan pusat lingkungan; yang
ditunjang dengan sistem prasarana jalan seperti jalan arteri, kolektor, dan
lokal.
Kota berawal dari sebuah pemusatan penduduk di suatu area. Dengan
akal dan pikiran manusia untuk bertahan hidup, terjadi perkembangan di
area tersebut yang sehingga dapat dikatakan sebagai sebuah kota. Terdapat
berbagai penggunaan tanah yang menunjang aktifitas penduduk. Susunan
berbagai penggunaan tanah sebagai komponen – komponen kota kemudian
dilihat sebagai sebuah susunan pembentuk kota yang dikenal dengan
struktur kota.
Studi – studi mengenai geografi perkotaan, terutama struktur kota
telah diuraikan oleh beberapa ahli, antara lain :
1) Teori Konsentris ( Concentric Theory )
Penelitian mengenai teori struktur kota dan perkotaan pertama yang
dipublikasikan ialah penelitian yang dilakukan oleh Park dan Burgess.
Dalam periode tahun 1920-an, Robert E Park bersama dengan Ernest W
Burgess melakukan penelitian dengan kota Chicago Amerika serikat
sebagai fokus utamanya. Mengadopsi teori evolusi Darwin, dimana
kompetisi menjadi hal utama, Park dan Burgess menyatakan bahwa
perebutan sumberdaya urban, terutama tanah, akan menuju pada
kompetisi di antara kelompok sosial dan yang lebih besar berpengaruh