Page 5 - BA XII 3.2 Desa dan kota
P. 5

pada  pembagian  ruang  kota  ke  dalam  “  area  alami  “,  dimana  manusia
                          dengan karakteristik sosial yang sama akan menempati ruang yang sama
                          pula. Pertarungan untuk mendapatkan tanah dan sumberdaya lain akan
                          berujung pada deferensiasi spasial dari ruang kota menjadi zona – zona
                          yang memiliki kesamaan karakteristik, dengan area ideal memiliki harga
                          tanah yang lebih tinggi. Ketika kotanya semakin makmur, penduduk dan
                          kegiatan perekonomian semakin bergeser keluar dari pusat kota.
                                Selanjutnya Burgess memberikan teori konsentris dengan membagi
                          kota ke dalam zona – zona seperti :
                           a.  Central Business District ( CBD ) atau  Daerah Pusat Kegiatan
                                 Merupakan daerah yang merupakan pusat dari segala kegiatan kota
                              berfungsi  sebagai  fokus  kegiatan  perdagangan,  perekonomian,
                              kemasyarakatan,  sosial  budaya  dan  teknologi.  Zona  ini  terdiri  dari
                              bangunan yang menunjang perdagangan, toko, swalayan, bank, hotel,
                              perkantoran.
                           b.  Transtition Zone atau Daerah peralihan
                                 Merupakan      daerah     yang    mengalami      penurunan      kualitas
                              lingkungan  terus  menerus  dan  bertambah  besar  penurunannya.
                              Daerah ini berupa kawasan perindustrian, diselingi oleh rumah pribadi
                              yang kuno. Banyak di antaranya telah diubah dari perkantoran dan
                              pertokoan atau dibagi – bagi menjadi kawasan perumahan berukuran
                              relatif  sempit  Zone  ini  setelah  kemudian  bangunannya  bobrok
                              dimanfaatkan  oleh  para  imigran  baru  sebagai  natural  area,  yaitu
                              pemukiman  kaum  miskin  sehingga  timbullah  daerah  pemukiman
                              kumuh ( slum area ), yang semakin lama menjadi daerah miskin ( areas
                              of  proverty  ),  disitulah  biasanya  berpusat  pula  kenakalan  remaja,
                              kejahatan, dan lain sebagainya.
                           c.  Low  Class  Residential  Homes  atau  Zone  Pemukiman  Buruh
                           Rendahan
                                 Merupakan zona yang berfungsi sebagai pemukiman bagi pekerja –
                              pekerja, antara lain oleh pekerja pabrik, dan industri yang diantaranya
                              adalah  pedatang  –  pendatang  baru  dari  zona  peralihan,  sekalipun
                              penduduknya masih masuk dalam kategori “ low-medium status. Zona
                              ini  dijadikan  pilihan  sebagai  tempat  tinggal  karena  lokasinya  yang
                              berdekatan dengan lokasi temat kerja.
                           d. Zone of better resident atau Zona Pemukiman Buruh Menengah
                                 Merupakan  zone  yang  dihuni  oleh  penduduk  yang  berstatus
                              ekonomi  menengah  hingga  tinggi.  Kondisi  ekonomi  mereka  pada
                              umumnya stabil sehingga lingkungan pemukimannya menunjukkan
                              derajat keteraturan yang cukup tinggi. Fasilitas pemukiman terencana
                              dengan  baik,  sehingga  kenyamanan  tempat  tinggal  dapat  dirasakan
                              pada zona ini.
                           e.  Commuters zone atau zona penglaju
                                 Timbulnya  penglaju  merupakan  suatu  akibat  adanya  proses
                              desentralisasi  pemukiman  sebagai  damak  sekunder  dari  aplikasi
                              teknologi di bidang transportasi dan komunikasi. Di daerah pinggiran
                              kota  mulai  bermunculan  perkembangan  pemukiman  baru  yang
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10