Page 25 - Buku Biologi_Neat
P. 25
c) Sentriol
Sentriol memiliki struktur dasar yang sama seperti tubuh dasar
sili, yakni berbentuk silinder. Sentriol ini tersusun atas mikrotubulus
seperti jala. Hanya sel hewan saja yang memilikinya. Di dalam sel,
Kimball, Biologi 1, 1983, hlm. 105 sentriol memiliki jumlah sepasang yang disebut sentrosom.
Saat terjadi pembelahan sel, sentriol membentuk benang
gelondong atau benang spindel. Kedua ujung benang ini
mempunyai tempat pelekatan yang berbeda. Ujung yang satu
melekat pada sentriol, sedangkan ujung yang lain melekat pada
kromosom.
Gambar 1.25 Sentriol pada
embrio tikus d) Dinding Sel
Dinding sel merupakan organel yang berada pada sel tumbuhan,
sementara sel hewan tidak memilikinya. Dinding sel bersifat kaku,
sehingga bentuk sel tumbuhan tidak mudah berubah. Ketebalannya
berkisar 0,1 μm. Bagi sel tumbuhan, dinding sel berfungsi sebagai
pelindung dan pencegah dari penghisapan air yang berlebihan
sehingga sel tetap utuh.
Campbell, Reece, Mitchell, Biologi 1, 2003, hlm. 135
Vakuola
Dinding primer
Dinding sel
tumbuhan Tiga lapis dinding
sekunder
Plasmodesma
Lamela
Sitosol
Membran plasma tengah
Lamela tengah
Lapisan dinding
Dinding primer
sel tumbuhan:
Dinding sekunder 1 μm
Gambar 1.26 Dinding sel tumbuhan
Berdasarkan jenisnya, din ding sel ada dua, yaitu dinding sel
primer dan dinding sel se k under. Din ding sel primer ter bentuk
saat sel membelah, se dangkan dinding sel sekunder terbentuk
setelah sel mengalami penebalan.
Saat masih muda, dinding sel tersusun oleh selulose poli-
sakarida (lignin dan pektin) yang memiliki daya renggang.
Akibatnya, dinding sel berbentuk tipis dan lentur. Antara dinding
sel satu dengan dinding sel lainnya dipisahkan oleh lamela tengah.
Lamela tengah tersusun dari gel yang berisi magnesium dan kalsium
pektat. Antara dinding sel yang satu dengan lainnya dihubungkan
oleh pori-pori yang memiliki benang plasma atau plasmodermata.
Adanya plasmodemata memberikan peluang zat antarsel bergerak.
Sementara itu, dinding sel sekunder berada di antara
membran plasma dan dinding primer. Di dalam dinding sekunder
terdapat jaringan xilem dan sklerenkim. Sehingga, selulosa dinding
sekunder bisa mengalami penebalan oleh zat lignin (zat kayu)
16 Biologi Kelas XI