Page 112 - 37 Masalah Populer
P. 112

(indikasi), jika tidak ada qarinah yang mengalihkan maknanya dari makna  sebenarnya  kepada
               makna Majaz, maka lebih utama penggunaannya kepada makna untuk orang yang sudah mati,
               meskipun tidak terbatas hanya untuk orang yang sudah mati saja, wallahu a’lam.

               Pendapat Ulama Ahli Hadits.
               Imam Ibnu ash-Shalah:
                ىبأ ثيدح نم اثيدح هيف انيورو لاق هب لمعنو هراتخن ىذلا وه نيقلتلا لاقف هنع الله همحر حلاصلا نب ورمع وبأ خيشلا لئسو
                                                           اميدق ماشلا لهأ لمعبو دهاوشب دضتعا نكل مئاقلاب هدانسإ سيل ةماما
               Syekh Abu ‘Amr bin ash-Shalah  ditanya tentang talqin, ia  menjawab: “Talqin yang kami  pilih
               dan yang kami amalkan, telah diriwayatkan kepada kami satu hadits dari hadits Abu Umamah,
               sanadnya  tidak  tegak/tidak  kuat.  Akan  tetapi  didukung  hadits-hadits  lain  yang  semakna
               dengannya dan dengan amalan penduduk negeri Syam sejak zaman dahulu     167 .

               Pendapat Ahli Hadits Syekh Abdullah bin Muhammad ash-Shiddiq al-Ghumari:

                 امف   ةسماخلا   ةئاملا   ىلاوح   اهيحاونو   ةبطرق   ىفو   ،ريثكب   هلبقو   لبنح   نب   دمحأ   نمز   ماشلا   ىف   اميدق   لمعلا   هيلع   ىرج   نيقلتلا   نإ
                 ةمامأ   ىبأ   ثيدح   نأ   ركذو    ،    هوزاجأ   نيذلا   ةلبانحلاو   ةيعفاشلاو   ةيكلاملا   نم   ءاملعلا   ضعب   ركذو    ،    سلدنلأا   ةبكن   ىلإ   اهدعب
                                   دهاوشو   اقرط    هل    نلأ   حلاص   هدانسإ    ،     حيحص   هدانسإ  "   صيخلتلا    "  ىف   لاق   رجح   نبا   ظفاحلا   نكل    ،    فيعض

               Sesungguhnya talqin telah dilaksanakan di negeri Syam sejak zaman Imam Ahmad bin Hanbal
               dan  lama  sebelumnya,  juga  di  Cordova  (Spanyol)  dan  sekitarnya  kira-kira  abad  ke  lima  dan
               setelahnya hingga sekitar Andalusia.  Syekh Abdullah al-Ghumari menyebutkan beberapa ulama
               dari kalangan Mazhab Maliki, Syafi’I dan Hanbali yang membolehkannya. Ia juga menyebutkan
               bahwa  hadits  riwayat  Abu  Umamah  adalah  hadits  dha’if,  akan  tetapi  al-Hafizh  Ibnu  Hajar
               berkata dalam kitab Talkhish al-Habir: sanadnya shahih. Menurut Syekh Abdullah al-Ghumari
               sanadnya baik, karena memiliki beberapa jalur lain 168 .


               Pendapat Ahli Fiqh.
               Pendapat Ibnu al-‘Arabi:
                نام نيحلااصلاو ةانيدملا لاهأ لاعف واهو ةعااسلا كلت يف هنيقلت بحتسي هنإف هربق تيملا لخدأ اذإ هكلاسم يف يبرعلا نبا لاق
                لاياس دانع للهااب ريكذاتلا ىالإ دابعلا نواكي اام  واحأو ،و نينمياملا ااعنت ىركذالا نإف ركذو ﴿ ىلاعت هلوقل قباطم هنلأ رايخلأا
                                                                                                        .ةكئلاملا
               Ibnu  al-‘Arabi  berkata  dalam  kitab  al-Masalik:  “Apabila  mayat  dimasukkan  ke  dalam  kubur,
               dianjurkan agar di-talqin-kan pada saat itu. Ini adalah perbuatan penduduk Madinah dan orang-
               orang  shaleh  pilihan,  karena  sesuai  dengan  firman  Allah  Swt:  “Dan  tetaplah  memberi
               peringatan, karena Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman”.







                       167  Imam an-Nawawi, al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, juz.V, hal.304.
                       168  Majallah al-Islam, jilid.3, edisi.10.
                                                             112
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117