Page 224 - 37 Masalah Populer
P. 224
polisi masuk ke dalam masjid mengenakan sepatu, ia pun berteriak supaya polisi itu keluar
masjid atau melepas sepatunya. Tapi polisi itu menepisnya seraya berkata, “Bukankah kalian
yang membuat kami menerobos masjid dengan cara seperti ini wahai orang-orang dungu?!” 314 .
Meskipun Salafi-Wahhabi moderen tidak lagi menggunakan pedang untuk menghabisi
orang-orang yang tidak sependapat dengan mereka, tapi lidah mereka tidak kalah tajam daripada
pedang yang pernah mereka hunuskan.
Kecaman Ulama Salafi-Wahhabi Terhadap Ulama Lain:
30 Caci Maki al-Albani Terhadap Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah.
Berikut ini pengakuan Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah:
،روجلاو ،ءارتفلااو ،ريوزتلاو ،بذكلا دمعتو ،بصعتلا( نم اعصو نيثلاث بحاص :ةمدقملا كلت يف هدنع انأ ترصو
سوساجلاو ربخملا ىلإ ،....... ،.....للاضلاو
“Saya (Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah) baginya (bagi al-Albani) dalam Muqaddimah itu
(Muqaddimah kitab Syarh al-‘Aqidah ath-Thahawiyyah) pemilik tiga puluh sifat (caci maki dan
sumpah serapah), diantaranya: fanatik, sengaja berdusta, pemalsu, pendusta, sesat,….,….. hingga
spionase dan mata-mata”.
Selanjutnya Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah mengatakan,
عاذقلاا نع هل عدارلاب هقلخ لاو ،هيزنلا فعلاب هناسل نكي ملو ،ءاملعلا دنع فلاخلا بدا ةطخ كلسي مل هعازن يف ينابللأا نأ
هليلضتو هريغ ليهجت ىلع موقي ملعلا لهلأ هشاقن نأو ،هيعلاخمل متشلاو
“Sesungguhnya al-Albani dalam kecenderungannya tidak melewati langkah adab etika khilaf
pada ulama. Lidah al-Albani bukanlah lidah yang terjaga dan tidak bersih. Akhlaknya tidak dapat
mencegahnya untuk tidak bersikap kasar dan menahan caci maki terhadap orang-orang yang
berbeda pendapat dengannya. Debatnya dengan para ulama berdasarkan sikap membodohkan
orang lain dan menyesatkan orang lain” 315 .
Bahkan Syekh Hasan as-Saqqaf menulis kitab khusus berjudul Qamus Syata’im al-Albani
(Kamus Caci-maki al-Albani), buku setebal 206 halaman ini berisi caci-maki al-Albani terhadap
para ulama.
Ibid.
314
Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah, Kalimat fi Kasyfi Abathil wa Iftira’at, Muqaddimah Jawab al-Hafizh
315
Abi Muhammad ‘Abdil ‘Azhim al-Mundziri al-Mishri ‘an As’ilah fi al-Jarh wa at-Ta’dil, , (Halab: Maktabah an-
Nahdhah, 1411H), hal. 15.
224