Page 228 - 37 Masalah Populer
P. 228
MASALAH KE-37: SYI’AH.
Makna kata Syi’ah menurut bahasa adalah: golongan.
Allah Swt berfirman,
َ
ْ
َ
َ
َ
َ
ِهوُدَع ْ نِم اذَهو ِه َ ِتَعيِش ْ نِم اذَه ن َ لاِتَتْقَي نْيَلُج َ ر اَهيِف َدَج َ وف اَهِلْهأ ْ نِم ٍةَلْعَغ ني ِح ىَلَع ةَنيِدَ ملا َلَخَد َ و
ِ
ِ
ِ
ِ
َ
ِهوُدَع ْ نِم يِذَّلا ىَلَع ِهِتَعيِش ْ نِم يِذَّلا ُهثاَغَتْساف َ
ِ
“Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di
dalam kota itu dua orang laki-laki yang ber- kelahi; yang seorang dari golongannya (Bani
Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir'aun). Maka orang yang dari golongannya
meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya”. (Qs. Al-
Qashash [28]: 15).
Ketika terjadi konflik antara golongan Ali dengan golongan Mu’awiyah, konflik itu
berakhir dengan at-Tahkim (arbitrasi), namum gagal. Sejumlah pasukan Ali keluar, mereka
disebut dengan Khawarij. Sedangkan yang bertahan disebut dengan Syi’ah Ali (golongan Ali) 320 .
Namun hanya sekedar dukungan politik, tidak ada perbedaan dalam masalah ‘Aqidah, karena
Imam Ali menyatakan sendiri keutamaan Abu Bakar dan Umar ketika ia ditanya tentang itu,
َ
َ
ُ
ْ
ُ
َ
َ
ْ ُ
ْ ُ
َ
ُ رَ مُع مث َلاق ْ ن َ م مث ُتلق ٍ رْكَب وُبأ َلاق مَّلَس َ و ِه ْيَلَع َّ اللّ ىَّلَص ِ َّ اللّ لوُس َ ر َدْعَب ٌ رْيَخ ِ ساَّنلا يأ َ يب ِلأ ُتلق َلاق ِةَّيِعَنَحلا نْب ِدَّ مَح ُ م ْ نَع
ِ
ِ
ُ
َ
ِ
َّ
َّ
ُْ
ْ
ْ
َ
َ
َ
ْ ُ
َ ُ
َني
ِمِلْس ُ ملا ْ نِم ٌلُج َ ر َّ لاِإ اَنأ ا َ م َلاق َتْنأ مث ُتلق ُناَمثُع َلوُقَي ْ نأ ُتيِشَخ َ و
َّ
Dari Muhammad bin al-Hanafiyyah, ia berkata, “Saya katakan kepada Bapak saya, ‘Siapakah
manusia yang lebih baik setelah Rasulullah?’. Ali menjawab, ‘Abu Bakar’. Saya katakan,
‘Kemudian siapa?’. Ali menjawab, ‘Umar’. Saya khawatir ia menyebut Utsman. Saya katakan,
‘Lalu engkau?’. Ali menjawab, ‘Aku hanyalah salah seorang dari kaum muslimin’. (HR. al-
Bukhari).
Perkembangan Syi’ah Setelah Ali Wafat.
Setelah Imam Ali meninggal dunia, Syi’ah terpecah menjadi beberapa kelompok:
Pertama, kelompok yang berkeyakinan bahwa Imam Ali tidak mati, Imam Ali tetap hidup untuk
menegakkan keadilan di dunia. Embrio kelompok ini telah ada ketika Imam Ali masih hidup,
berkembang setelah kematian Imam Ali. Seorang ulama Syi’ah bernama al-Hasan bin Musa an-
Naubakhti menyebutkan dalam Firaq asy-Syi’ah,
هيلع - ًايلع ىلاوو ،ملسأف ًايدوهي ناك أبس نب الله دبع نأ : - ملاسلا هيلع - يلع باحصأ نم ملعلا لهأ نم ةعامج ىكحو
ةافو دعب هملاسإ يف لاقف ،ةلاقملا هذهب - ملاسلا هيلع - ىسوم دعب نون نب اشوي يف هتيدوهي ىلع وهو لوقي ناكو . - ملاسلا
Lihat Syekh Abu Zahrah, Tarikh Madzahib al-Islamiyyah fi as-Siyasah wa al-‘Aqa’id.
320
228