Page 16 - Modul peranan bioteknologi dalam pengelolaan limbah
P. 16
Kelas XII/ 2
bercak nekrotik berwarna coklat pada daun dan batang yang tua (Winarso,
2005).
6. Contoh Pengelolaan Limbah
a. Pengaruh lama fermentasi dengan bioaktivator EM4 terhadap
kandungan N, P, K dan C/N pupuk bokashi ampas tebu (Saccharum
officinarum L)
Proses pembuatan pupuk organik membutuhkan
waktu sekitar 6 bulan untuk penguraikan bahan-bahan
organik. Salah satu metode pengomposan yaitu metode
bokasi, suatu metode pengomposan dengan bantuan
mikroba yang terdapat pada bioaktivator EM4. EM4
memiliki kandungan bakteri fotosentetik, Lactobacillus
sp., Streptomyces sp., ragi, dan Actinomycetes merupakan
bahan yang dapat membantu proses pengomposan
sehingga proses pematangan kompos lebih cepat (Nur et
al., 2016).
Gambar 3. Pembuatan
Proses pengomposan pupuk bokasi berlangsung selama
pupuk bokasi ampas
satu bulan, yang dapat mempersingkat waktu dan biaya tebu
produksi pupuk disbanding dengan proses pembuatan
pupuk organik biasa.
Kadar NPK Pada Pupuk Kompos
Table 2. kadar N, P dan K pada pupuk bokasi ampas tebu
Lama Fermentasi Kadar N Kadar P Kadar K
c
S0 0,79 c 1,37 c 1,24
b
b
b
S1 1,07 1,56 1,35
a
a
a
S2 1,44 1,69 1,51
a
a
a
S3 1,49 1,74 1,57
Dari tabel 2. di atas dapat dilihat bahwa semua perlakuan pada pupuk bokasi
ampas tebu telah memenuhi SNI. Pembentukan kadar N pada pupuk bokasi ampas
tebu dengan perlakuan lama fermentasi berbeda mengalami peningkatan yang
11

