Page 16 - Prototipe E-Modul Sistem Koordinasi Ajeng Fadhillah
P. 16
Sistem Koordinasi Manusia
metensefalon menjadi pons dan serebelum (otak kecil), dan mielensefalon menjadi
medula oblongata (sumsum lanjutan) (Gambar 1.6).
Gambar 1.6 Penampang Sagital Otak
Sumber: Tortora & Derrickson (2009)
a) Otak besar (serebrum)
Serebrum terbagi menjadi dua belahan (hemisfer), yakni belah otak kanan dan
belah otak kiri yang keduanya dihubungkan oleh korpus kalosum, pita tebal yang
diperkirakan terdiri dari 300 juta akson dari sel saraf yang melintasi kedua belah
otak tersebut (Soewolo, dkk., 2005). Bagian luar serebrum berwarna kelabu yang
disebut substansia kelabu atau korteks serebral, sedangkan bagian dalamnya
berwarna putih sehingga disebut substansia putih. Di dalam substansia putih,
terdapat substansi kelabu yang disebut basal nuklei.
Perbedaan warna ini terjadi karena pada substansia kelabu tersusun atas badan-
badan sel dan dendrit, sedangkan substansia putih terdiri atas berkas serabut saraf
yang bermielin (akson) dan warna putihnya dihasilkan dari adanya lipid yang
menyusun mielin (Soewolo, dkk., 2005). Serebrum memiliki empat lobus, yaitu:
lobus oksipitalis, lobus temporalis, lobus parietalis, dan lobus frontalis (Tabel 1).
Tabel 1.1 Pembagian Lobus Pada Serebrum dan Peranannya.
Lobus Peranan
Lobus oksipitalis Pusat melihat; pusat bicara.
Lobus temporalis Pusat pendengaran dan keseimbangan; pusat penciuman.
Lobus parietalis Pusat perabaan untuk tekanan, getaran, rasa nyeri, suhu; pusat
kecapan.
Lobus frontalis Pusat motoris; pusat pramotoris; pusat sensoris lapang pandang;
pusat motoris bicara Broca (pembentukan kata-kata).
Sumber: Tenzer, dkk. (2014)
b) Diensefalon
Diensefalon terletak diantara belahan serebrum, diensefalon terdiri dari empat
bagian yaitu hipotalamus, talamus, epitalamus, dan metatalamus (Soewolo, dkk.,
2000). Hipotalamus berfungsi untuk homeostasis atau memelihara kestabilan
lingkungan internal tubuh misalnya mengontrol suhu tubuh, mengontrol haus dan
16