Page 166 - JALUR REMPAH
P. 166

152 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI


               Condorse,  Pahang, Perak dan tiba di  Malaka. Setelah singgah di  Malaka,
               mereka melaju melalui Sumatera, NTB, NTT, Maluku dan tiba di pelabuhan
               Banda. Jalur kedua ini, telah dipergunakan oleh pedagang Cina sejak abad ke-
               10, pedagang Cina terlebih dahulu singgah di kota pelabuhan Annam, Vietnam
               untuk mengambil keramik dan tekstil Champa yang akan diperdagangkan di
               Banda.
                      27
                   Pedagang Cina dalam berlayar dan berniaga ke kepulauan Banda, mereka
               sering  kali  menggunakan  jalur  timur  melalui  Laut  Cina  Selatan,  Laut  Sulu
               dan Mindanao. Pada umumnya, mereka singgah terlebih dahulu di Mindanao
               sebelum memasuki perairan Ternate dan Tidore. Pada abad ke-14, pelayaran
               kapal Cina jarang melalui rute selatan karena masih terlalu jauh dan Bandar
               Malaka belum ramai. Hal yang menarik pula dengan singgah di Mindanao
               mereka dapat membawa beragam barang dagangan ke kepulauan Banda,
               seperti emas dengan kualitas rendah, produk hutan dan bahan makanan. Dari
               pelabuhan Mindanao, mereka juga membawa beras, lada, (mereka membawa
               bahan makanan mengetahui bahwa penduduk yang menanam bahan pertanian
               yang disukai dunia, pasti area tanahnya habis untuk menanam pala) kain sutera,
               manik-manik dan pakaian katun India dan perkakas besi. Pedagang Cina juga
               membawa barang mewah seperti  emas, perak, batu permata, keramik dan
               porselen.
                        28
                   Komoditi di atas tidak hanya diperdagangkan di kepulauan Banda,
               tetapi mereka juga menyelenggarakan perniagaan di kepulauan Kei, Ambon,
               Tanimbar dan pulau kecil lainnya di  gugusan kepulauan  Maluku. Dengan
               melakukan perniagaan seperti itu, pedagang Cina mendapatkan keuntungan
               yang besar.

                   Selain itu,  pedagang  Cina senantiasa ditunggu oleh penduduk Banda
               dengan membawa keramik, terutama oleh orang kaya. Bagi mereka keramik
               buatan Cina menjadi aset atau tabungan yang sewaktu-waktu dipertukarkan



                   27  Sebenarnya masih ada jalur maritim yang ketiga, dikenal dengan nama “rute Borneo”. Jalur
               ini ditemukan oleh pedagang Portugis, ketika mereka berlayar ke Banda, setelah menaklukkan Malaka.
               Pedagang Portugis dari Malaka menuju ke Brunei dan mereka menyebut Brunei menjadi Borneo untuk
               seluruh kepulauan tersebut sesuai dengan ejaan dan ucapan Portugis. Untuk hal ini lihat. Lapian. Op.cit.
               Pelayaran dan Perniagaan Nusantara…, hlm. 83.
                   28  Sebagaian besar perdagangan di Filipina dikuasai oleh orang Cina. Untuk hal Ini lihat. Meilink-
               Roelofsz. Op.cit. Asian Trade…, hlm, 71.
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171