Page 34 - Kelas X. 4c. Rotasi dan Revolusi Bumi_Dirjen GTK Kemdikbud 2019
P. 34
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Untuk memperdalam pemahaman saudara tentang Rotasi Bumi bisa
mengakses internet pada alamat berikut:
a. http://informazone.com/akibat-rotasi-bumi/
b. https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/akibat-rotasi-bumi
c. https://seputarilmu.com/2018/12/rotasi-bumi.html
2. Revolusi Bumi
Selain berputar pada sumbunya atau berotasi, Bumi juga mengalami revolusi,
yaitu beredar mengelilingi pusat tata surya (Matahari). Pada awal mulanya,
manusia mengira Bumi adalah pusat tata surya dengan planet-planet dan
Matahari beredar mengelilingi Bumi. Namun, Nicolaus Copernicus, astronom
Polandia, pada tahun 1543 mengemukakan pendapat bahwa Bumi sama
seperti planet-planet di tata surya, yaitu sama-sama mengedari Matahari.
Bidang orbit Bumi mengelilingi Matahari ini dikenal sebagai bidang ekliptika.
Selama mengelilingi Matahari, poros Bumi selalu miring membentuk 23,5
derajat terhadap garis yang tegak lurus ekliptika. Sudut antara bidang orbit
planet lain dengan bidang ekliptika disebut inklinasi. Arah revolusi Bumi,
seperti halnya arah rotasinya, adalah negatif. Artinya, jika kita berada di
ruang angkasa luar di atas Kutub Utara Bumi, kita akan melihat Bumi beredar
mengelilingi matahari berlawaran jarum jam. Dalam satu kali putaran
mengedari Matahari, Bumi memerlukan waktu 365 hari 6 jam 9 menit 10
detik. Inilah yang dikenal sebagai periode revolusi Bumi. Periode revolusi ini
dihitung jika Bumi dalam perjalanan revolusinya mengelilingi Matahari itu
dimulai dari sebuah titik yang lurus dengan sebuah bintang dan berakhir di
titik yang sama. Periode revolusi seperti ini juga dikenal sebagai satu tahun
sideris.
Akibat dari revolusi Bumi di antaranya:
a. Gerak semu tahunan Matahari pada ekliptika. Gerak semu tahunan
Matahari adalah gerak semu Matahari dari ekuator yang berbolak-balik
168