Page 4 - BAB 1 cobs
P. 4
Kementrian pariwisata menyatakan jika upacara Yadnya Kasada termasuk
event budaya terbaik tanah air karena dapat menjadi andalan untuk mendongkrak
kunjungan wisatawan ke Bromo (travel.detik.com – edisi 14 Juli 2019). Upacara
Yadnya Kasada yang telah masuk kalender tahunan dari Kementrian Pariwisata
tersebut juga mengambil kesempatan untuk menyelenggarakan event diluar upacara
akan tetapi masih dalam satu anggenda, yakni Yadnya Kasada. Upacara Yadnya
Kasada yang dulu lebih dikenal sebagai upacara untuk memeringati budaya leluhur,
akan tetapi pemaknaan berkembang menjadi ajang meraup keuntungan secara
ekonomis dari banyaknya jumlah wisatawan yang datang berkunjung, sehingga
upacara Yadnya Kasada dikemas menjadi ritual yang dapat dinikmati pihak lain
atau menjual dengan pengemasan event-event diluar budaya yang telah diwariskan
oleh nenek moyang Suku Tengger.
Lautan pasir, Pura Luhur Ponten, dan kawah Gunung Bromo yang menjadi
tempat terselenggaranya rangkaian upacara Yadnya Kasada merupakan zona religi.
Berdasarkan peraturan Mentri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No:
P.76/Menlhk-setjen/2015, zona religi, sejaran dan kebudayaan didefinisikan
sebagai arela untuk kegiatan umat keagamaan, kegiatan adat-budaya, perlindungan
nilai-nilai budaya atau sejarah. Tengger Lautan Pasir yang meliputi Pura Luh ur
Ponten memunuhi kriteria religi, sejarah dan budaya, bahwa area tersebut telah
memnuhi kriteria sebagai zona rimba atau zona pemamfaatan yang telah
dimanfaatkan untuk kepentiang religi, adat budaya, perlindungan nilai-nilai budaya
atau sejarah oleh masyarakat suku Tengger, adapun area tersebut memiliki luas 3,96
hektar. Kegiatan yang boleh dilakukan di zona religi meliputi: 1. Perlindungan dan
pengamanan, 2. Inventarisasi dan monitoring SDA hayati dan ekosistemnya, 3.
15