Page 31 - Jabar_Si Buncir_Asep Rahmat Hidayat.pdf
P. 31

5. BERKELANA












                           Sejak kematian kerbau peliharaannya, si

                    Buncir tidak mau lagi menyabit rumput. Ia berpikir


                    beberapa saat. Ia merasa ketidakberuntungan

                    selalu menimpanya jika tetap tinggal di Ciherang.


                           Sore hari ketika bapaknya sampai di rumah,

                    si Buncir segera menghampiri bapaknya. Ia


                    menyampaikan keinginannya.

                           “Pak, usia ujang ‘kan sudah bertambah. Ujang


                    juga merasa tidak beruntung kalau terus di sini.”

                           ´8MDQJ PDX SHUJL NH PDQD"µ


                           “Ujang mau mencari pengalaman, Pak. Ujang


                    mau berkelana, pergi dari Ciherang.”

                           “Aduh, jangan, Ujang! Bapak khawatir dengan

                    keselamatanmu.”










                                                          21
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36