Page 26 - Jabar_Si Buncir_Asep Rahmat Hidayat.pdf
P. 26

´%LEL  JDQWL  VDMD  D\DP  LWX  GHQJDQ  XDQJ   \D"


                    Nanti Ujang bisa beli ayam yang baru,” bujuk si

                    perempuan penumbuk padi.


                           “Tidak Bibi, aku tidak mau uang Bibi!”


                           “Aku mau alu yang telah membunuh ayamku,

                    Bibi!”


                           Perempuan penumbuk padi tidak memiliki

                    pilihan selain memberikan alu itu kepada si Buncir.


                           Keesokan harinya, si Buncir ikut menyabit

                    rumput. Ia bingung untuk menitipkan alu


                    miliknya. Di tengah perjalanan ia melihat seorang

                    penggembala kerbau. Ia menitipkan alunya kepada


                    penggembala kerbau itu.

                           “Kang, bolehkah aku menitip alu ini sebentar


                    VDMD"µ

                           ´0HPDQJQ\D NDPX PDX NH PDQD"µ


                           “Aku hendak menyabit rumput bersama


                    bapak.”

                           “Oh, kalau begitu, simpan saja di bawah pohon

                    itu.”










                                                          16
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31