Page 29 - Jabar_Si Buncir_Asep Rahmat Hidayat.pdf
P. 29
Keesokan harinya, si Buncir ikut menyabit
rumput. Ia bingung untuk menitipkan kerbaunya.
Di tengah perjalanan, ia melihat seorang petani.
Ia segera menghampiri petani untuk menitipkan
kerbaunya.
“Pak Tani, bolehkah aku menitip kerbau ini
VHEHQWDU VDMD"µ
´0HPDQJQ\D NDPX PDX NH PDQD"µ
“Aku hendak menyabit rumput bersama
bapak.”
“Oh, kalau begitu, ikat saja kerbaumu di bawah
pohon limus.”
Si Buncir mengikat kerbau di bawah pohon
limus. Setelah itu, ia segera menyusul bapaknya
untuk menyabit rumput.
Sore hari sepulangnya menyabit rumput, ia
segera menemui petani untuk mengambil kerbau
yang dititipkannya. Ternyata, kerbaunya mati
tertimpa buah limus.
´$NX PLQWD PDDI 6LDQJ WDGL PDWDKDUL VDQJDW
terik, aku kehausan. Aku memanjat pohon untuk
19

