Page 48 - Wahidin Sudirohoesodo, Sang Dokter Bangsa_Yayan Rika Harari.pdf
P. 48

Salah satunya adalah cerita ini. Ada seorang pembantu

             mengadukan terjadinya pertengkaran hebat di antara


             sepasang suami-istri, majikan si pembantu. Dia sangat



             takut pertengkaran itu akan berakhir dengan kekerasan.
             Melihat kepanikan si pembantu, Dokter Wahidin pun


             segera pergi ke rumah suami-istri yang bertengkar itu.


             Namun, Dokter Wahidin menggunakan jalan memutar.


             Dia berjalan dengan santai seolah dari bepergian. Lalu,


             seolah tidak tahu-menahu masalah pertengkaran itu, dia


             melintas seenaknya di dekat rumah mereka.


                   Karena melihat Dokter Wahidin melintas, suami istri


             tersebut menghentikan pertengkarannya. Mereka malu


             kalau sampai ketahuan bertengkar oleh  Dokter Wahidin.


             Si suami kemudian menyapa Dokter Wahidin, “Wah,

             tumben, Pak Dokter sampai ke sini?”


                   “Oh, kebetulan saya dari jalan-jalan,” jawab Dokter


             Wahidin. Lalu, dengan jenaka dia berkata, “Sebenarnya


             saya ingin mencari kawan bermain  pei!” (Pei adalah


             sebuah permainan kartu.) “Sejak kemarin saya iseng


             jalan-jalan, tetapi tidak bertemu kawan main. Jadi, ayo


             kita main bersama. Ajak juga istrimu.”










                                                            38
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53