Page 2 - SISTEM PENCERNAAN RUMINANSIA
P. 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruminansia merupakan binatang berkuku genap subordo dari ordo Artiodactyla disebut
juga mammalia berkuku. Nama ruminan berasal dari bahasa Latin "ruminare" yang artinya
mengunyah kembali atau memamah biak, sehingga dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
hewan memamah biak. Hewan ruminansia umumnya herbivora atau pemakan tanaman,
sehingga sebagian besar makanannya adalah selulose, hemiselulose dan bahkan lignin yang
semuanya dikategorikan sebagai serat kasar. Hewan ini disebut juga hewan berlambung jamak
atau polygastric animal, karena lambungnya terdiri atas rumen, retikulum, omasum dan
abomasum. Rumen merupakan bagian terbesar dan terpenting dalam mencerna serat kasar,
sehingga karena pentingnya rumen dalam proses pencernaan ruminansia, maka timbul
pelajaran khusus yang disebut ruminologi.
Rumen atau perut besar merupakan bagian terbesar dari susunan lambung ruminansia.
Namun rumen tidak dapat dipisahkan dari ketiga bagian lainnya, oleh karena itu akan dibahas
juga mengenai retikulum, omasum, dan abomasum. Di samping metabolisme dalam tubuh,
pada ruminansia terjadi proses metabolisme dalam rumen oleh mikroorganisme melalui proses
fermentasi pakan. Fermentasi sendiri berasal dari bahasa Latin fermentatio = dekomposisi
enzimatik.
B. Rumusan masalah
Selain untuk memenuhi dan melengkapi salah satu tugas mata pelajaran Biologi,
pembuatan makalah ini juga mempunyai tujuan sebagai berikut:
a. Memberikan gambaran mengenai proses pencernaan dalam rumenansia.
b. Memahami fungsi dan bagian berbagai sistem pencernaan.
c. Mengenal Anatomi Sistem Ternak Ruminansia
C. Tujuan Masalah
Ruang lingkup makalah ini hanya tentang pengenalan sistem dan proses pencernaan ternak
ruminansia dan bagiannya serta fungsi masing-masing dari sistem tersebut.