Page 3 - SISTEM PENCERNAAN RUMINANSIA
P. 3

BAB II


                         PEMBAHASAN SISTEM PENCERNAAN HEWAN RUMINANSIA




               A. Proses Pencernaan Pada Ruminansia

                       Untuk setiap aktivitas fisiologik/faali dalam tubuh mahluk hidup, khususnya manusia

               dan hewan piara, misalnya aktivitas organ-organ tubuh, proses pertumbuhan, pemeliharaan

               kondisi tubuh, proses kerja, proses produksi dan reproduksi, memerlukan sejumlah energi dan
               zat makanan pembangun atau zat pemelihara tubuh. Energi dan zat makanan tersebut hanya

               diperoleh dari pangan/pakan atau bahan makanan yang dikonsumsi yang dirombak dan diserap
               dalam  saluran  pencernaan,  kemudian  dimetaboilsme  dalam  sel  genap  seperti  sapi,  kerbau,

               domba, kambing, rusa, dan kijang  yang  merupakan subordo dari ordo Artiodactyla. Nama

               ruminansia  berasal  dari  bahasa  Latin  “ruminare”  yang  artinya  mengunyah  kembali  atau
               memamah  biak,  sehingga  dalam  bahasa  Indonesia  dikenal  dengan  hewan  memamah  biak.

               Ruminansia merupakan ternak masa depan yang mampu meningkatkan kesejahteraan manusia,
               karena  hanya  hewan  ini  yang  mampu  dengan  baik  memanfaatkan  bahan  yang  tidak  dapat

               dimanfaatkan oleh manusia. Hijauan seperti rumput atau limbah pertanian yang tidak dimakan
               oleh  manusia  dapat  dikonversikan  ke  dalam  makanan  bernilai  gizi  tinggi  yang  dapat

               dikonsumsi oleh manusia. Ternak non ruminansia selain kuda dan kelinci, pada suatu saat akan

               merupakan saingan manusia, karena pakan ternak tersebut juga merupakan makanan manusia.

                       Pada hewan berlambung tunggal, kegiatan pencernaan ini sangat bergantung kepada

               aktivitas  enzim  yang  dihasilkan  oleh  kelenjar  eksokrin  yang  terdapat  dalam  tubuh  hewan
               tersebut. Pada beberapa hewan berlambung tunggal tertentu yang termasuk herbivora seperti

               kuda  dan  kelinci,  dalam  batas  tertentu  dapat  memanfaatkan  selulosa  karena  dibantu  oleh

               mikroorganisme yang terdapat dalam sekum. Pada ruminansia atau hewan berlambung jamak
               yang umumnya pemakan tumbuh-tumbuhan, di samping enzim yang dihasilkan oleh kelenjar

               eksokrin  dan  sel-sel  khusus,  juga  terdapat  sejumlah  enzim  yang  dihasilkan  oleh
               mikroorganisme  yang  terdapat  dalam  rumen,  sehingga  kelompok  hewan  ini  mampu

               memanfaatkan selulosa dengan baik. Sebagian besar makanannya terdiri atas serat kasar dan
               saluran pencernaannya panjang dan lebih kompleks. Pada hewan ini, serat kasar dirombak

               secara intensif melalui proses fermentasi di dalam rumen oleh mikroorganisme rumen.
   1   2   3   4   5   6   7   8