Page 81 - Tugas minggu 14 e-modul LKS - Sara Khezia Sibarani
P. 81

Dari berbagai definisi yang telah dipaparkan oleh para ulama dari 4 golongan madzhab,
                       dapat disimpulkan bahwa riba adalah suatu kegiatan pengambilan nilai tambah yang

                       memberatkan dari akad perekonomian, seperti jual beli atau utang piutang, dari penjual
                       terhadap pembeli atau dari pemilik dana kepada peminjam dana,baik diketahui bahkan

                       tidak diketahui, oleh pihak kedua. Riba dapat pula dipahami hanya sebatas pada nilai
                       tambah dari nilai pokok dalam suatu akad perekonomian







                   2.  Jelaskan apa karakteristik dari Riba ?

                       Jawab :


                         Adanya Jual Beli Tidak Jujur

                              Dalam terjadinya, terdapat beberapa karakteristik yang selalu mengiringinya,
                          salah satunya adalah karakteristik tidak jujur baik pembeli maupun penjual. Dalam

                          kasus  jual  beli  sendiri  sering  terjadi  hal  ini,  dimana  banyak  pedagang  yang
                          menggunakan cara curang dengan mengurangi jumlah maupun berat dari barang

                          yang  dijualnya,  sehingga  ia  bisa  mendapat  keuntungan  lebih  banyak  dari

                          sebelumnya.  Sedangkan  dalam  kasus  utang  piutang  sudah  sangat  jelas,  bahwa
                          terlalu memberatkan seorang kreditor. Bahkan terdapat potongan-potongan hingga

                          biaya  tambahan,  sehingga  semakin  terasa  dan  membuat  kreditor  semakin  berat.
                          Selain itu, riba juga dilarang karena terdapat sikap tidak jujur yang dilakukan oleh

                          seorang tertentu dalam meminjamkan uangnya kepada kreditor.

                         Adanya Utang Piutang Berbunga
                              Karakteristik  yang  berikutnya  adalah  adanya  kondisi  dimana  uang  piutang

                          merajalela, dan dibarengi dengan adanya bunga. Bunga inilah yang bisa disebut
                          dengan riba, yaitu adanya tambahan sejumlah uang selain pinjaman pokok yang

                          dipinjam. Walaupun sifatnya sangat menguntungkan, namun bunga sendiri sangat
                          dilarang dalam Ajaran Islam. Ironisnya kini utang piutang jenis ini sangat banyak

                          ditemui,  dengan  kedok  sebagai  penambah  modal  banyak  sekali  orang  yang

                          meminjamkan uangnya dengan syarat bunga sekian persen. Terdapat juga bunga
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86