Page 20 - Prosiding FGD TL Indeks Reputasi
P. 20

18

           BAGIAN
           KEEMPAT



           Simpulan







                 BPKP telah menjalankan proses riset dengan baik. Menurut Firsan Nova, ada beberapa

                 hal yang perlu menjadi perhatian BPKP:
                •   Riset BPKP ini telah well defined dan mendukung model yang confirmed untuk
                    membangun pola reputasi BPKP.

                •   Hasil riset tidak bertahan lama karena sangat dinamis. BPKP harus memantau
                    sampai kapan variabel ini relevan dan dapat menjadi barometer institusi publik
                    dalam membangun reputasi.
                •   Secara akademik pengukuran oleh BPKP ini menarik dan penggunaan  multi
                    variable statistic adalah sesuatu yang baik secara akademik dan on track.

                •   Untuk  menguatkan  hasil  risetnya,  Firsan  menyarankan  stratifikasi  random
                    sampling ataupun stratifikasi sampling apabila BPKP menganggap ada perbedaan
                    antarkelompok responden. Apakah perlu atau tidak, hal ini bisa dikaji lebih lanjut

                    secara internal.









                 Menurut Emilia Bassar, belum ada pengukuran indeks reputasi sektor publik yang
                 dapat diacu. Namun jika dilihat dari The Reputation of 100 Major Brands di US, ada
                 tiga pilar kunci yang bisa dinilai yaitu terkait karakter, trajectory, dan trust. Penilaian

                 reputasi sifatnya dinamis, sehingga ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian
                 BPKP.
                •   Untuk mendapatkan responden yang clear harus dilakukan pemetaan stakeholders
                    berbasis riset dan  distate dengan  clear. Presiden, K/L, pemerintah daerah, dan
                    BUMN adalah  stakeholders BPKP. Menurut Emilia Bassar, keempatnya juga

                    menjadi target survei BPKP.
                •   Secara  umum,  menurut  Emilia  Bassar,  survei  reputasi  yang  dilaksanakan  BPKP
                    sudah  baik. Namun  demikian,  masih ada  ruang  bagi BPKP  untuk memperkuat

                    latar belakang penyelenggaraan survei. Ada dua pendekatan yang bisa digunakan
                    untuk menggali latar belakang. Pertama, apakah survei reputasi diperlukan untuk
                    membangun strategi komunikasi BPKP. Atau kedua, setelah BPKP mengeksekusi
                    strategi  komunikasi,  ditemukan  masalah  brand,  sehingga  BPKP  membutuhkan
                    survei lebih lanjut.
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25