Page 14 - Autobiografi Saputra
P. 14

Setelah selesai membeli perlengkapan sekolah dan juga sudah lelah, saya mengajak
                  ibu saya pulang. Di perjalanan ibuku berhenti di toko seragam. Saya bertanya kepada ibu

                  mengapa kok berhenti di toko seragam, padahal saya tidak meminta seragam baru. Ibu
                  berkata kalau seragam merah putih dan pramukaku sudah terlalu kecil dan baju putinya
                  sudah bewarna kekuningan, jadi ibu berinisiatif membelikan yang baru. Aku pun sangat

                  senang dibelikan seragam baru. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada ibuku
                  karena  saya  sudah  di  belikan  seragam.  Karena  baju  pramuka  milik  teman  temanku

                  modelnya pdh, saya meminta seragam pramuka yang akan di beli modelnya yang pdh.



                         Karena badan saya gemuk ukuran seragam yang sama persis dengan badanku tidak

                  ada.  Untuk  atasan  seragam  badannya  culup  tetapi  lengannya  terlalu  panjang  dan
                  bawahannya ukuran perut cukup tapi terlalu panjang. Berbeda ketika saya menjahitkan

                  seragam. Saya bisa memnentukan ukuran yang pas untuk saya. Maka dari itu sebelum
                  sampai di rumah, ibu dan saya mampir di tempat permak pakaian. Di sana saya di ukur
                  agar seragam yang saya permak pas dengan badan saya. Proses pengerjaannya ternyata

                  tidak bisa di tunggu karena memerlukan waktu kurang lebih dua hari karena antriannya
                  banyak. Jadi dua hari lagi seragam saya yang saya permak baru bisa di ambil.




                         Di kelas tiga saya duduk bersama temanku bernama azis. Dia agak nakal tapi baik
                  dengan  saya.  Di  awal  masuk  ternyata  kelasku  mendapat  guru  yang  agak  galak.  Guru
                  tersebut  sangat  tegas  dan  banyak  aturan.  Aturan  tersebut  di  antaranya  jika  tidak

                  mengerjakan  PR  siswa  mendapat  hukuman  mengerjakan  di  depan  kelas  sabil  berdiri
                  sampai jam mata pelajaran yang bersangkutan habis. Tidak hanya itu, bagi siswa yang

                  tidak mengerjakan PR juga di beri tambahan tugas merangkum sebuah buku minimal buku
                  yang di rangkum 35 halaman. Siswa pun juga tidak boleh makan di kelas. Jika ketahuan
                  makan di kelas maka harus membagi makanan tersebut kepada teman satu kelas. Dari

                  semua hukuman tersebut saya sudah pernah terkena hukuman tersebut.




                         Pada semester dua di kelas tiga wali kelasku memberikan penjelasan bahwa besok
                  kelas  4  setiap  mata  pelajaran  berbeda  guru.  Di  semester  dua  ini  juga  akan  diadakan
                  tambahan jam pelajaran setelah sholat zuhur sampai mendekati sholat ashar. Tambahan

                  jam tersebut diadakan seminggu dua kali, yaitu di hari Selasa dan Rabu. Untuk ruang kelas
                  akan di acak sesuai nilai rapot pada semester satu. Aku mendapat kelas A. Dan temanku
                  Azis mendapat kelas C. Tidak banyak temanku yang mendapat kelas A. Kebanyakan di



                                                             14
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19