Page 187 - Dasar Dasar Ilmu Pendidikan
P. 187
berpusat pada manusia (human-centered). Teknologi dikembangkan
dan diterapkan untuk melayani kebutuhan dan keinginan manusia,
bukan sebaliknya. Ini berarti bahwa pengembangan teknologi harus
mempertimbangkan etika, privasi, dan hak asasi manusia. Dalam
pendidikan, misalnya, teknologi digunakan untuk mendukung
pembelajaran yang lebih personal dan inklusif, yang dapat diakses oleh
semua orang, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Ketiga, Society 5.0 mendorong terciptanya masyarakat yang
inklusif dan berkelanjutan. Ini berarti bahwa manfaat dari teknologi
canggih harus dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa
terkecuali. Penggunaan teknologi harus diarahkan untuk mengurangi
kesenjangan sosial dan ekonomi, serta mendukung pencapaian tujuan
pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Misalnya, teknologi dapat digunakan untuk meningkatkan akses
pendidikan di daerah terpencil, menyediakan layanan kesehatan jarak
jauh, dan mengelola sumber daya alam secara lebih efisien.
Dengan karakteristik tersebut, Society 5.0 menawarkan visi baru
bagi perkembangan masyarakat modern. Integrasi antara ruang fisik
dan ruang siber memungkinkan interaksi yang lebih cerdas dan efisien
dalam berbagai aspek kehidupan. Namun, penerapan konsep ini tidak
tanpa tantangan. Kesiapan infrastruktur, regulasi yang adaptif, serta
perubahan budaya dan pola pikir menjadi faktor penentu keberhasilan
transisi menuju Society 5.0. Pendidikan memiliki peran kunci dalam
proses ini, yakni mempersiapkan generasi muda untuk mampu
beradaptasi dan berkontribusi secara efektif di era yang penuh dengan
perubahan dan ketidakpastian ini.
12.3 Transformasi Pendidikan Menuju Society 5.0
1. Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran
Untuk mendukung transformasi pendidikan menuju
Dr. Taufik Abdillah Syukur, MA 177

