Page 35 - E-BAI_Hikayat
P. 35
Hikayat (cerita rakyat)/e-modul bahasa Indonesia/kelas X
Cipta: Steven Anfield
Di pagi hari saat seorang gadis yang biasa dipanggil dengan nama Dara
mengambil air untuk membuat segelas teh panas. Dara, ialah gadis yang hidup
dengan sejuta mimpi di dalam sebuah rumah berdinding tinggi.
Dara merupakan gadis yang tumbuh di dalam keluarga berkecukupan, bahkan
dia bisa dibilang sangat kaya. Namun sayangnya Dara tidak bisa menopang
tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi roda, sehingga merasa
diacuhkan bahkan saat berada di istana mewah tersebut.
Kedua orang tua dara selalu mengacuhkan karena merasa tidak ada yang
diharapkan lagi dari gadis dengan menggunakan kursi roda tersebut.
sementara kakanya mungkin aja malu punya adik seperti dara.
Setiap hari dara hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar dan ia
sesekali mengarahkan kursi roda tersebut ke arah taman. Gadis yang masih
berusia 17 tahun tersebut sangat senang dengan menggambar di taman dan
menghilangkan pikiran buruknya yang menyesali keadaannya yang seperti itu.
Suatu hari dara yang jatuh dari kursi roda, namun tidak ada satu pun di
rumah tersebut yang mendekat atau menolong, kecewanya akan hal tersebut
membuat dara memiliki kekuatan untuk menggerakkan kursi roda ke arah
taman komplek berniat untuk menenangkan diri.
Saat sedang di tanam tiba-tiba dara di hampiri oleh seorang gadis seusianya
dan dalam kondisi yang sama seperti dara. Gadis tersebut kemudian
mengulurkan tangannya untuk membantu dara dan mulai menyebut nama nya
yaitu Aisyah dan mereka pun mudah akrab.
Beberapa menit kemudian Aisyah berkata "Dara, ingatlah bahwa tidak ada
seorangpun yang terlahir di dunia ini dengan sempurna mungkin kita tidak bisa
berdiri seperti orang lainnya. Tapi kita masih punya hak untuk berbahagia
coba lah kamu bisa menerima kenyataan diri mu sendiri dara" lalu akhirnya
gadis itu berpamitan kepada dara.
Semenjak pertemuan nya di taman dengan Aisyah, dara memulai merenungi
kata-kata yang diucapkan oleh gadis tersebut. Lalu ia berpikir bagaimana ia
bisa menerima seutuhnya menerima dirinya ketika orang didekatnya tidak
mendukung sama sekali.
E-BAI (E-Modul Bahasa Indonesia) "Hikayat" 34