Page 25 - E-Modul Interaktif Marbelbi VIII
P. 25

bernyawa menjadi seperti bernyawa.



                      Hujan di waktu itu
                      Ribuan tetasan air menyerbu bumi
                      Memaksa sang awan untuk menangis
                      Sementara butiran-butiran bening menari di atas tanah


                   Larik memaksa sang awan untuk menangis pada puisi di atas menggunakan majas
                   personifikasi karena  sang awan dibuat seolah-olah selayaknya manusia yang bisa

                   menangis.

               2)  Majas paralelisme adalah majas perulangan yang tersusun dalam baris yang berbeda.


                           Ibu kau segalanya bagiku.
                           Ibu kau pahlawan bagiku.
                           Ibu aku begitu menyayangimu.
                           Ibu maafkan semua kesalahan yang pernah ku lakukan padamu.
                              Tanpamu ibu aku bukanlah siapa-siapa
                              Tanpamu ibu aku tak bisa apa-apa

                              Tanpamu ibu ku tak tahu dunia
                              Tanpamu ibu tak kan lengkap duniaku

                   Contoh  puisi  di  atas  mencerminkan  dari  majas  paralelisme  yang  berarti

                   menyejajarkan  kedudukan antarkata  yang  mempunyai  makna  perbandingan yang

                   ada dalam puisi tersebut. Pada puisi, memiliki majas dengan menggunakan kata yang
                   sama setiap barisnya dalam satu bait. Sehingga maksud dari kesejajarannya terletak

                   pada persamaan subjek yang dimaksudkan pada tiap baris.

               3)  Majas metafora adalah majas yang digunakan untuk membandingkan sesuatu secara

                   langsung (tidak menggunakan kata-kata pembanding seperti bagai, laksana, seperti,
                   dan lain-lain) terhadap penggantinya.



                             Kalau sampai waktuku
                             Kumau tak seorangpun kan merayu
                             Tidak juga kau
                             Aku ini binatang jalang
                             dari kumpulannya terbuang
                             Biar peluru menembus kulitku
                             aku tetap meradang menerjang


                      Dalam  penggalan  kalimat  aku  ini  binatang  jalang,  Aku  telah  menjadi  seekor

                   binatang  dan  tidak  lagi  sebagai  manusia.  Perbandingan  yang  menggambarkan
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30