Page 30 - E-Modul Interaktif Marbelbi VIII
P. 30
c. Nada dan Suasana
Nada mengungkapkan sikap penyair terhadap pembaca, sedangkan suasana
adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi akibat psikologis yang
ditimbulkan puisi terhadap pembaca. Nada dan suasana puisi saling berkaitan karena
nada puisi menimbulkan suasana terhadap pembacanya. Ada puisi yang bernada
sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, serius, patriotik, memelas, takut,
mencekam, santai, masa bodoh,
Kalau sampai waktuku
pesimis, humor, mencemooh, Kumau tak seorangpun kan merayu
kharismatik, filosofis, atau Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
khusyuk. Contoh puisi dengan
Aku ini binatang jalang
nada tegas dan suasana yang dari kumpulannya terbuang
optimis Biar peluru menembus kulitku
aku tetap meradang menerjang
Kutipan puisi di samping
memiliki nada tegas. Pemilihan
kata jalang, terbuang, meradang, dan menerjang menggambarkan suasana optimis
penyair terhadap keadaan dirinya.
d. Amanat
Amanat atau maksud adalah pesan yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca
melalui puisi yang ditulisnya. Amanat dapat kita petik dari yang kita pelajari untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kita sekedar wayang
Lakon kita ditentukan sang dalang
Yang punya kuasa atas adegan demi adegan
Skenario telah tertulis, taka da yang bisa mengubah
Kecuali panjatkan doa, semoga sang dalang berkehendak
Panggung Sandiwara
Ika Mustika
Amanat yang dapat kita simpulkan dari puisi di atas adalah bahwa kita sebagai
manusia hanya dijadikan sebagai tokoh dalam lakon. Semuanya diatur oleh yang
mahapencipta. Semua kejadian ada yang direkayasa dan ada yang terjadi secara
spontan. Semua yang kita lakukan sudah dituliskan oleh yang maha kuasa. Kita hanya