Page 19 - Makalah 1
P. 19
19
kooperatif para siswa justru dikondisikan dan dibiasakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran dalam suasana kerjasama/saling ketergantungan
secara positif. Pembelajaran kooperatif memang mencoba memberikan
alternatif terhadap pembalajaran kompetisi dan pembelajaran individual.
Terkait dengan ketiga pembelajaran, prestasi dari berbagai penelitian
dengan jelas mengindikasikan bahwa dengan pembelajaran kompetisi dan
individual, pembelajaran kooperatif memiliki tiga hal positif, yaitu :
(1) memiliki tingkat pencapaian belajar yang lebih tinggi dan produktivitas
belajar yang lebih besar, (2) menumbuhkan sikap yang bersedia berbagi,
saling mendukung, dan bertanggung jawab dan (3) mengprestasikan
kesehatan psikologis, kemampuan sosial, dan kepercayaan diri yang lebih
besar. Sedangkan menurut Borich (1996: 441) bahwa penggunaan
pembelajaran kooperatif akan memiliki efek positif, dalam hal :
(1) membentuk nilai-nilai dan sikap bersedia bekerja sama, (2) memberikan
model perilaku prososial, (3) memberikan sudut pandang alternatif,
(4) membangun gambaran mengenai identitas diri yang lebih utuh,
(5) mengembangkan pemikiran kritis, kebiasaan bernalar, dan perilaku
solutif, (6) memperbaiki ketrampilan bekerja sama, (7) meningkatkan
kepercayaan diri dan (8) meningkatkan prestasi.
4. Fase-fase dalam Pembelajaran Kooperatif
Menurut Arends (1997: 45) terdapat 6 fase utama dalam pembelajaran
kooperatif. Pembelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran dan memotivasi siswa untuk belajar. Fase ini diikuti guru