Page 114 - BUKHO GPI PAPUA (EDISI MARET - MEI 2024) - Ipen Anon
P. 114
mulai memperhatikan dan menjadi percaya pada Injil yang diberitakan.
Mereka memberi diri untuk dibimbing dan dipimpin olehnya.
Ketika mereka percaya, tanpa ragu (meskipun mereka orang Samaria)
dan tanpa ditunda-tunda, mereka dibaptis. Mereka dengan terang-
terangan mengakui iman Kristen, berjanji untuk setia padanya, dan
kemudian, dibasuh dengan air, dimasukkan secara khidmat ke dalam
persekutuan jemaat Kristen, dan diakui sebagai saudara-saudara seiman
oleh para murid baik laki-laki maupun Perempuan.
Pekerjaan baik yang dikerjakannya berdampak besar sukacita dalam
kota itu bagi pribadi yang menerima Kristus maupun bagi orang Samaria
karena injil diterima tanpa perlawanan. Padahal Samaria masih berada
di bawah wilayah kekuasaan imam-imam kepala.
Alasan Injil Berhasil di Samaria (ayat 9 – 13)
Di Samaria ada seorang yang juga melakukan mujizat dengan
menggunakan sihir, Ia bernama Simon. Orang Samaria sudah tertarik
untuk mengikuti Simon, sebab sihir yang dilakukan membuat mereka
takjub dan percaya. Apalagi sudah lama ia bekerja di Samaria. Olehnya
semua orang, besar kecil, mengikuti dia, baik muda maupun tua, miskin
maupun kaya, pemerintah maupun rakyat. Mereka meyakini bahwa
Simon si tukang sihir memiliki kuasa Allah. Simon menganggap dirinya luar
biasa dan ingin agar semua orang berpikiran begitu, dan menaruh
hormat padanya sebagaimana mestinya. Simon ingin disembah
sebagai prōton theon – kepala dewa atau seorang nabi. Kesombongan,
hasrat diri, dan rasa diri besar, selalu menjadi bagian yang diinginkan
Simon. Olehya orang Samaria memperlakukan dia seperti yang
diinginkannya.
Ketika Filipus menyatakan kuasa mujizat orang Samaria menyadari
bahwa mujizat Filipus itu asli dan mujizat Simon itu palsu. Olehnya mereka
percaya pada pemberitaan Filipus. Orang-Orang Samaria ini, walaupun
bukan penyembah berhala seperti bangsa-bangsa bukan-Yahudi.
Mereka meninggalkan Simon, tidak lagi mendengarkan dia, dan beralih
mendengarkan Filipus.
Lebih indah lagi, bahwa Simon si tukang sihir sendiri menjadi seorang
petobat yang beriman kepada Kristus. Keyakinan yang ada padanya
membawa untuk dibaptis, dan diakui sebagai orang percaya dan
anggota jemaat melalui baptisan. Meskipun kemudian ia menjadi
murtad dari Kekristenan. Ia takjub melihat dirinya begitu jauh dikalahkan
dalam mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat.
21
Orang Samaria Menerima Kuasa Roh Kudus (14 – 17)
21 Ibid
BULETIN KHOTBAH MINGGU GPI PAPUA (EDISI MARET – MEI 2024) 114