Page 117 - BUKHO GPI PAPUA (EDISI MARET - MEI 2024) - Ipen Anon
P. 117
penginjilan. Tidak ada jabatan yang lebih tinggi dalam pelayanan
gereja. Pendeta tidak dapat memandang dirinya lebih tinggi dari
penatua dan diaken. Sebaliknya penatua tidak dapat memndang
kedudukannya lebih tinggi dari diaken. Melainkan semua orang
bertanggung jawab dan diberi karunia untuk melaksanakan
pelayanan. Prinsip utama dalam pelayanan adalah saling
melengkapi pendeta melengkapi manjelis dan majelis melengkapi
umat sehingga umat semakin diberdayakan untuk melaksanakan
tugas penggilan pelayanan.
b. Teguran Petrus yang keras kepada Simon memberikan penegasan
yang penting bagi orang percaya bahkan kuasa Allah tidak dapat
dibeli, baik dengan uang maupun kemampuan yang kita miliki.
Kuasa Allah yang dipercayakan bagi orang percaya tidak boleh
digunakan untuk kepentingan diri atau kebangggan pribadi, apa
yang Allah berikan semata-mata untuk kemuliaan namaNya, bukan
untuk keuntungan pribadi. Dalam konteks hari ini ada orang yang
punya karunia untuk mendoakan orang lain lalu menjadi sembuh,
ada karunia pelihat yang dipercayakan, ada karunia lainya. Itu
digunakan untuk keuntungan pribadi baik. Kepada kita ajarkan 2
hal tentang sikap yang benar sebagai pengikut Tuhan Yesus.
Pertama, kepercayaan kepada Tuhan Yesus bukanlah suatu jimat
atau mantra yang bisa menghasilkan segala seuatu yang kita
inginkan, jangan bersikap seperti Simon si Penyihir yang berharap
dengan percaya dan dibaptis akan mendapat kuasa yang besar
untuk melakukan sihirnya demi kebanggan dan keuntungan
pribadinya. Anak-anak jangan berharap menjadi pintar dengan
menjadi pengikut Tuhan Yesus tanpa mau belajar.
Kedua, bahwa apapun yang kita lakukan atau berikan untuk
pekerjaan Tuhan, semata-mata untuk memuliakan nama Tuhan dan
jangan lakukan untuk kemuliaan atau keuntungan diri kita sendiri.
Berkat dan karunia dari Tuhan adalah pemberian Tuhan semata dan
bukan hasil dari upaya kita karena itu jangan berpikir untuk
membayar atau membeli berkat atau karunia Tuhan. Kita
memberikan persembahan baik materi maupun diri kita sebagai
respon atas kasih dan kemurahan yang Tuhan sudah anugerahkan
kepada kita bukan untuk membayar atau membeli kasih dan
karunia Tuhan.
c. Dalam Syukur pantekosta kita diingatkan bahwa pencurahan roh
kudus menjadi tanda bahwa injil Tuhan harus semakin giat kita
sebarkan. Menyebarkan injil dilakukan diawali dengan mengajarkan
orang untuk percaya pada Allah dan kuasanya, memberi diri
dipimpin oleh kuasaNya dan mengubah hidup sebagai tanda
pertobatan,serta memberi diri untuk dibabtis. Jika pertolak dari Kisah
Para Rasul maka baptisan diterima oleh orang percaya sebagai
wujud pengakuan imannya pada Kristus setelah mendengar dan
menerima pengajaran Kristen. Dengan demikian jika kita membaptis
anak di hari ini merupakan tanggung jawab untuk mengajarkannya
BULETIN KHOTBAH MINGGU GPI PAPUA (EDISI MARET – MEI 2024) 117