Page 75 - BUKHO GPI PAPUA (EDISI MARET - MEI 2024) - Ipen Anon
P. 75

Ayat 28-29
                      Pengharapan           yang       disertai     kata-kata       positif     sungguh
               menyemangatinya;  Asal  kujamah  saja  jubah-Nya  aku  akan  sembuh.  Kata-
               kata  yang  menyemangati  menolong  perempuan  itu  untuk  tidak  berburuk
               sangka atas setiap kesulitan dan tantangan untuk capai kesembuhan. Kata-
               kata positif Aku akan sembuh tertanam di hati teraplikasi dalam semangat
               yang tak pudar untuk mendekati Yesus. Asal kujamah saja jubah-Nya aku akan
               sembuh  adalah  kata-kata  yang  menghidupkan  pengharapan  dan
               menggerakan  kehidupan  perempuan  itu  dan  menjadikan  12  tahun
               penderitaannya  sebagai  jalan  yang  menjumpakan  dirinya  dengan  Yesus
               yang telah membawanya pada pembebasan. Pembebasan dari rasa sakit,
               cemas, dan merasa tak berharga. Karena dia bukan saja sakit fisik melainkan
               juga psikisnya ketika lingkungan yang menghakiminya sebagai pendosa untuk
               penderitaan yang sedemikian lamanya.

                      Ayat 30-34
                      Energy  yang  tersalurkan  dari  jubah  Yesus  sungguh  mempengaruhi
               kehidupan  perempuan  itu  bukan  saja  secara  fisik  tetapi  juga  secara  psikis.
               Yesus ‘terganggu’ akan hal itu, Yesus berpaling dan menegur siapa saja yang
               menjamah  jubah-Nya.  Yesus  tahu  dan  Yesus  inginkan  kejujuran  dari
               perempuan itu. Perempuan itu telah menunjukkan imannya pada Yesus. Iman
               yang kuat dibarengi dengan pengharapan tentu tidak mengecewakan. Di
               depan orang banyak, Yesus memulihkan kehidupan perempuan itu, ia pulih
               dari  penderitaan  fisiknya  selama  12  tahun  juga  dari  beban  batin  karena
               penilaian dan pendapat masyarakat yang membullynya.

                 3.  APLIKASI
                      Kisah  ini  menginspirasi  kita  bahwa  sesulit  dan  seberat  apapun
               pergumulan kehidupan kita asal kita memiliki energy positif, pengharapan kita
               pasti dapat survive. Energy booster (penambah energi) dari perempuan itu
               adalah  pengharapan  akan  kesembuhan;  akan  ada  masa  depan  yaitu
               pemulihan kehidupannya atas 12 tahun masa sulit. Bertahan, bersabar dan
               berjuang  untuk  pemulihan  kehidupannya.  12  tahun  adalah  masa  gelap,
               namun  pengharapan  itu  menerbitkan  terang  atas  kegelapan  sehingga
               menolongnya  untuk  tidak  menyerah  pada  keadaan  dan  terus  semangat
               mencari kesembuhan.
                      Mendengar         tentang      Yesus     dan     kuasa-Nya       yang     mampu
               menyembuhkan  orang  sakit  saja  tidak  cukup.  Mendengar  lalu  berinisiatif
               mendekati  Yesus  dan  percaya  bahwa  menyentuh-Nya  mendatangkan
               pemulihan kehidupan apalagi jika Yesus sendiri yang datang menjumpai dan
               menyentuh?  Sudah  pasti  akan  terjadi  pemulihan  secara  holistik,  secara
               menyeluruh.  Ini  perjuangan  yang  tak  mudah,  ini  perjuangan  hebat  untuk
               pemulihan kehidupan yang lebih baik, bebas merdeka, bebas terlepas dari
               penderitaan. Perempuan itu sendiri dengan sisa kekuatan yang ada setelah
               masa sulit 12 tahun itu mendorongnya untuk keluar dari kungkungan rasa sakit
               itu.



                                                 BULETIN KHOTBAH MINGGU GPI PAPUA (EDISI MARET – MEI 2024)  75
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80