Page 78 - BUKHO GPI PAPUA (EDISI MARET - MEI 2024) - Ipen Anon
P. 78

tidak berguna apa-apa, dia juga telah melukai hati Filemon namum sebagai
               orang pilihan Allah maka  haruslah ada pengampunan karena baik Paulus,
               Filemon,  maupun  Onesimus  merupakan  orang-orang  pilihan  Allah  untuk
               menjalankan misi Allah.

                   Ayat 12- 17, Rasul Paulus mengirimkan Onesimus kembali kepada Filemon.
               Ia  juga  mengirim  permintaan  pribadi  untuk  menerima  Onesimus  sebagai
               saudara seiman dan melibatkannya dalam pelayanan. Paulus mengarahkan
               perhatian Filemon pada pembaharuan yang telah terjadi pada diri Onesimus
               melalui  Yesus  Kristus.  Paulus  bukan  berarti  menyepelekan  kesalahan  yang
               telah  diperbuat  Onesimus,  melainkan  menunjuk  pada  suatu  kemungkinan
               campur tangan Allah dalam hal Onesimus. Paulus telah melihat pertobatan
               Onesimus. Paulus menunjuk pada hubungan yang baru antara Filemon dan
               Onesimus,  yaitu  suatu  hubungan  dalam  Kristus  yang  memiliki  dimensi
               kekekalan. Sebab bagi Paulus dalam Kristus adalah hubungan yang setara
               tanpa  membeda-bedakan  status  apapun.  Cara  berpikir  Paulus  ini  adalah
               hubungan  orang  Kristen  satu  dengan  yang  lainnya  memiliki  dimensi
               kesetaraan yang melampaui hukum manusiawi dan segala posisi dan status
               secara individu. Bagi Paulus Persaudaraan ini bukanlah persaudaraan dalam
               pengertian  karena  berasal  dari  benih  yang  sama,  melainkan  suatu
               persaudaraan  secara  baru  yang  dilandaskan  pada  kepemilikan  oleh  kasih
               Yesus Kristus. Sehingga  pada ayat 17 Rasul Paulus menegaskan bahwa jika
               menganggap  aku  temanmu  seiman,  terimalah  dia  seperti  aku  sendiri
               walupun Onesimus sudah berbuat salah kepada Filemon dan pada

                   Ayat  18  –  19,  Paulus  melakukan  pembelaan  dan  dengan  tegas
               mengatakan dia rela menggantikan semua kerugian yang dialami Filemon
               dengan  tujuan  untuk  memperjuangkan  hak  Onisimus  sebagai  manusia.
               Sehingga kesetaraan itu dapat terjadi karena bagi Rasul Paulus perbudakan
               tidak  dapat  terjadi  antara  orang  percaya  yang  telah  mengerti  kebenaran
               persaudaraan  Kristen.  Onesimus  tidak  boleh  lagi  diperlakukan  sebagai
               hamba, tetapi sebagai teman seiman dan saudara yang terkasih, seorang
               yang dalam pandangan Allah setara dengan rasul Paulus dan Filemon.


             3. APLIKASI
                       Pertama,  sikap  Paulus  yang  simpatik  dan  rendah  hati,  seperti
               ditunjukkannya  kepada  Filemon.  Mengingatkan  kita  untuk  bersikap  seperti
               Paulus dalam hubungan kita dengan sesama. Walaupun praktik perbudakan
               tidak lagi seperti pada zaman dulu di dunia Yunani-Romawi kuno, tetapi sikap
               Paulus  ini  tetap  menjadi  pedoman  supaya  tidak  menggunakan  posisi  dan
               otoritas yang kita miliki untuk memaksakan kehendak kepada orang lain. Di
               sini  kita  diajak  untuk  menjadi  sahabat  yang  baik  kepada  sesama  tanpa
               pengecualian.

                       Kedua,     kita    belajar    dari    sikap    Paulus     yang     menunjukkan
               kewibawaannya dengan cara dan bahasa yang lembut dan penuh kasih.

                                                 BULETIN KHOTBAH MINGGU GPI PAPUA (EDISI MARET – MEI 2024)  78
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83