Page 56 - Modul1Siswa
P. 56
F. Rangkuman
1. Indra penciuman/pembau emilii sel reseptor bau yang terdiri dari sel reseptor dan sel
penunjang. Sel reseptor akan menuju bulbus olfaktorius dan sel penunjan sebagai
penunjang fisik.
2. Proses mencium pada manusia dimulai dari Stimulus berupa gas atau uap suatu zat
gas atau uap mengenai sel reseptor olfaktori mengirimkan impuls ke bulbus
olfaktorius otak setelah bau terdeteksi, informasi dari reseptor penciuman
dikumpulkan dan diintegrasikan, sehingga dapat membedakan bau (Urry, dkk., 2020).
3. Beberapa kelainan pada indra penciuman yakni hiposmia, anosmia, dan phantosmia.
4. Indra pengecap (gustatory) memiliki kuncup pengecap yang terdiri dari tiga jenis sel
epitel yaitu sel pendukung, sel reseptor gustatori dan sel basal. Kuncup pengecap disebut
dengan papilla yang terdiri dari tiga jenis yaitu papilla sirkumvalata, papilla fungiformis,
papilla foliate.
5. Proses pengecapan dimulai dengan Bahan kimia yang merangsang sel reseptor gustatori
disebut tastan tastan larut dalam air liur dan melakukan kontak dengan membran
plasma mikrovili gustatori sebagai tempat transduksi rasa sel-sel reseptor gustatori
pada mikrovilli akan berhubungan dengan ujung dendrit saraf pengecap yang akan
meneruskan impulsnya ke korteks
6. Beberapa kelainan pada indra pengecapan diantaranya leukoplakia, glostitis artrofi, dan
ageusia.
7. Kulit terdiri dari lapisan epidermis, lapisan dermis dan hypodermis. Epidermis terdiri
dari lima lapisan yaitu stratum basal, stratum spinosum, stratum granulosum, stratum
lucidum, dan stratum korneum.
8. Salah satu yang mampu dirasakan oleh kulit yakni rasa nyeri. Nosiseptor dapat
mengaktifkan dua jalur: (1) refleksi respon protektif yang terintegrasi pada tingkat
sumsum tulang belakang dan (2) jalur naik ke korteks serebral yang menjadi sensasi
sadar (nyeri atau gatal). Neuron sensorik primer dari nosiseptor berakhir di kornus
dorsalis medula spinalis, kemudian bersinaps ke neuron sensorik sekunder yang
memproyeksikan ke otak atau ke interneuron untuk sirkuit lokal.
9. Beberapa kelainan pada indra peraba diantaranya adalah gangguan taktil primer, taktil
apraksia, taktil afasia.
50