Page 54 - Modul1Siswa
P. 54
a. Stratum basal, merupakan lapisan tunggal sel kolumnar yang berfungsi dalam aktivitas
mitosis dan bertanggung jawab untuk produksi sel epidermis secara konstan serta
hubungannya dengan bagian awal lapisan berikutnya.
b. Stratum spinosum, terdiri dari sel polihedral yang memiliki inti sentral dengan nukleolus
dan sitoplasma yang secara aktif mensintesis filamen keratin.
c. Stratum granulosum, merupakan lapisan sel poligonal pipih yang mengalami
diferensiasi terminal, melindungi dari masuknya bahan asing.
d. Stratum lucidum, terdiri dari lapisan tipis sel eosinofilik yang sangat pipih.
e. Stratum korneum, terdiri dari 15-20 lapisan sel berkeratin tak berinti yang pipih dan
sitoplasmanya berisi keratin berfilamen (Mescher, 2011).
Gambar 3.3 Struktur Kulit Manusia
Sumber: (Mescher, 2011).
Kulit memiliki banyak variasi reseptor yang berbeda. Sinyal dari kulit dapat disampaikan
oleh perubahan fisik (mekanoreseptor), suhu (termoreseptor) atau nyeri (nosiseptor). Reseptor
sensorik ini terdapat pada setiap lapisan kulit.
a. Mekanoreseptor, yang terdapat enam jenis di dalam kulit yang mendeteksi rangsangan yakni:
di sekitar folikel rambut, sel pacinianm sel Meissner, kompleks merkel, sel ruffini dan C-Fiber
LTM (mekanoreseptor ambang rendah). Folikel rambut dapat mendeteksi sentuhan ringan; sel-
sel Meissner di papila dermal mendeteksi lekukan dan tergelincirnya benda; sel Pacinian di
dermis yang lebih dalam mendeteksi getaran; kompleks merkel di epidermis basal menciptakan
pemahaman tentang struktur dan tekstur; sel ruffini mendeteksi peregangan; C-Fiber LTM
mendeteksi sensasi sentuhan ringan yang menyenangkan.
b. Termoreseptor, yang dimiliki oleh tubuh yaitu hangat dan dingin. Reseptor ini menunjukkan
pelepasan konstan ke suhu spesifik tubuh dan ketika terjadi suhu yang berlawanan maka
pelepasan reseptor riba-tiba berhenti. Hipotalamus bertindak sebagai termostat tubuh yakni
menerima potensial aksi daei sensor permukaan dan sensor dalam, hipotalamus menjaga suhu
tubuh agar tetap konstan.
c. Nosiseptor, membantu sinyal rasa sakit yang berhubungan dengan suhu, tekanan dan bahan
kimia. Reseptor nyeri dapat merespons panas atau tekanan berlebih maupun bahan kimia yang
48