Page 101 - Dalam Bingkai Kesabaran
P. 101

contoh buku yang sudah jadi. Membuat semangat kami
             makin menjadi.
                 Sesi  kedua tiba giliran pak Eko. Kami  mengupas  tulisan
             yang njundet dan bikin mumet. Tapi kami tidak boleh kuatir
             karena  pak Eko punya editor handal dan hebat. Setelah
             mengurai contoh tulisan njundet, kami disuruh praktek lagi.
             Kali ini membuat biodata penulis. Dalam waktu singkat
             semua peserta sudah selesai membuat biodata masing-
             masing.
                 Group sagusabu pun di buat. Ada pak Murman dan pak
             Cucu Suryanto yang memberi semangat. Kami berkomitmen
             menyelesaikan satu buku dalam satu bulan. Akhirnya
             pertemuan selesai  dengan satu kesepakatan. Tanggal
             deadline telah ditentukan. Kami  pulang dengan impian
             masing-masing.
                 Berpikir aku menentukan tema. Diantara puisi dan cerpen
             silih berganti menjelma di kepala. Aku bingung mau pilih yang

             mana. Tulisan pak Murman di WA, membuka mata. “Menulis
             apa yang anda rasakan...itu lebih  mudah  dari  pada menulis
             apa yang anda pikirkan.”
                    Akupun menulis cerpen dari rentetan kehidupan yang
             ku rasakan. Mulailah aku membuat kerangka. Begitu tulisan
             mengalir, kalimat demi kalimat tertuang dalam halaman demi
             halaman.  Meskipun  kadang masih tertatih-tatih. Mencari
             kalimat yang pantas untuk dipilih. Butiran  doa ikut bicara.
             Rida Allah  biar menambah makna  dalam cerita. Berkali-kali
             menghitung hari, satu demi satu naskah teman sudah selesai.
             Aku kembali merasa sangsi. Akan mampukah ku tepati janji?





                                             Dalam Bingkai Kesabaran | 95
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106