Page 100 - Dalam Bingkai Kesabaran
P. 100

Murman. Aku ketemu peserta yang hebat-hebat juga. Sesaat
             sempat merasa minder. Tapi begitu dapat materi  dari Pak
             Ihsan bahwa menulis itu adalah tantangan. Aku perlu
             mengubah pola  berpikirku. Apa faktor  dominan tidak
             menulis? Belum menemukan alasan mengapa harus menulis?
             Tidak atau belum tahu cara menulis? Ternyata faktor
             sebenarnya belum menemukan  alasan mengapa harus
             menulis?
                 Sesi kedua  bertemu pak Eko yang memberi motivasi
             sebentar, langsung instruksi praktek menulis 300 kata, tidak
             boleh lebih dan tidak boleh kurang. Peras otak dan pikiran.
             Aku  bingung mau nulis apa.  Semua pada mengeluarkan
             laptop. Aku tidak bawa laptop. Semua sudah mulai mengetik.
             Aku bahkan belum dapat ide. Akhirnya muncul pertanyaan di
             kepala, ibaratnya kamu disuruh  bicara , kamu mau  bicara
             tentang apa? Beberapa kalimat  pun muncul di  kertas.
             Beruntung  teman sebelah sudah selesai. Hebat dia,  baru

             beberapa menit sudah selesai 300 kata.
                 “Mau  pakai laptop saya?”, Bu Duwi menawarkan
             kebaikannnya. Aku menerima tawarannya dengan sukacita.
             Aku dapat pinjaman laptop.  Ku salin tulisanku, dan
             mengalirlah kalimat demi kalimat di sana. Tiba-tiba pak Eko
             memberi aba-aba untuk mengangkat tangan kanan dan
             menutup laptop. Pertanda sudah selesai pertemuan hari ini.
             Tugas  kami menyelesaikan tulisan dan  mengupload di
             gurusiana.
                 Tugas  pertama selesai.  Masih dalam bimbingan si bos
             muda. Hari kedua datang di Megaland. Sang motivator, bapak
             Ihsan kembali menyemangati. Beliau menunjukkan beberapa



             94 | Harini
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105