Page 125 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 125
Anatomi Fisiologi Manusia
Isi sekuncup = volume diastolik akhir – volume sistolik akhir
SV = EDV – ESV
Selama diastol, darah mengalir dari atrium ke ventrikel, dan volume diastolik akhir
biasanya meningkat sekitar 125 mL. Setelah ventrikel sebagian kosong selama sistol, volume
akhir sistolik menurun sekitar 55 mL. Jadi, isi sekuncup adalah sama dengan 70 mL (125-55).
Jadi setiap ventrikel memompa darah sekitar 70 mL setiap detakan, yang mana sekitar 60 %
darah di chambernya.
Untuk lebih memahami isi sekuncup, bayangkan bahwa Anda meremas spons di bawah
keran air yang mengalir. Ketika Anda merelaksasikan jari-jari Anda, spons terisi dengan air;
Anda kemudian menkontraksikan jari-jari Anda, spons akan melepaskan air. Bahkan setelah
Anda telah meremas spons, air tetap di dalamnya. Dalam analogi ini, jumlah air yang Anda
peras keluar dari spons (isi sekuncup) adalah perbedaan antara jumlah air dalam spons
ketika tangan Anda relaksasi (volume akhir diastolik) dan jumlah yang tersisa di spons
setelah Anda meremasnya (volume akhir sistolik).
Isi sekuncup dapat ditingkatkan dengan meningkatkan volume diastolik akhir atau
dengan mengurangi volume sistolik akhir. Selama latihan, peningkatan volume diastolik akhir
karena peningkatan aliran balik vena, yang merupakan jumlah darah yang kembali ke
jantung dari sirkulasi sistemik. Volume sistolik akhir menurun karena jantung berkontraksi
lebih kuat. Misalnya, isi sekuncup dapat meningkat dari nilai keadaan istirahat 70 mL ke nilai
berolahraga 115 mL dengan meningkatkan volume akhir diastolik sampai 145 mL dan
penurunan volume akhir sistolik sampai 30 mL. Walaupun beberapa faktor mempengaruhi isi
sekuncup dengan mengubah EDV atau ESV, tiga faktor yang paling penting mengatur isi
sekuncup yaitu:
a. Preload adalah tingkat dimana sel-sel otot jantung diregangkan oleh darah yang
memasuki ventrikel jantung. Menurut hukum Frank Starling tentang jantung, semakin
besar peregangan ventrikel jantung maka semakin besar juga kekuatan kontraksinya.
Karena volume diastol akhir adalah ukuran seberapa banyak darah yang memasuki
ventrikel, maka volume diastol akhir merupakan indikator preload ventrikel.
b. Kontraktilitas (pengerutan) adalah tingkat seberapa besar otot-otot jantung
berkontraksi sebagai hasil dari pengaruh ekstrinsik. Faktor-faktor inotropik positif,
seperti hormon-hormon tertentu (epinefrin atau tiroksin), obat-obatan (digitalis), atau
kadar Ca2+ yang meningkat, dapat menambah kontraktilitas, sedangkan faktor-faktor
inotropik negatif seperti obat-obatan tertentu (penghambat saluran kalsium) atau
kadar K+ yang meningkat dapat mengurangi kontraktilitas.
c. Afterload adalah ukuran tekanan yang harus dihasilkan ventrikel untuk membuka
katup memaruh bulan. Semakin besar afterload, maka semakin kecil isi sekuncup.
Arteriosklerosis (peyempitan arteri) dan tekanan darah tinggi menambah afterload dan
mengurangi isi sekuncup.
119