Page 200 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 200

  Anatomi Fisiologi Manusia  




                     2)    Asam amino dan  protein dalam makanan yang separuh tercerna dan zat kimia
                           (alkohol dan kafein) juga meningkatkan sekresi lambung melalui refleks lokal.
                     3)    Fungsi gastrin, antara lain:
                           (a)   Gastrin merangsang sekresi lambung.
                           (b)   Gastrin meningkatkan motilitas usus dan lambung.
                           (c)   Gastrin  mengkontriksi  sfingter  esofagus  bawah  dan  merelaksasi  sfingter
                                pilorus.
                           (d)   Efek  tambahan,  seperti  stimulasi  sekresi  pankreas  dan    peningkatan
                                motilitas usus, juga termasuk fungsi gastrin.
                     4)    Pengaturan  pelepasan  gastrin  dalam  lambung  terjadi  melalui  penghambatan
                           umpan balik yang didasarkan pada pH isi lambung.
                           (a)   Jika tidak ada makanan dalam lambung di antara jam makan, pH lambung
                                rendah dan sekresi lambung terbatas.
                           (b)   Makanan  yang  masuk  ke  lambung  memiliki  efek  pendaparan  (buffering)
                                yang mengakibatkan peningkatan pH dan  peningkatan sekresi lambung.

               c.    Tahap usus
                     Terjadi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasuki usus halus yang kemudian
               memicu faktor saraf dan hormon.
               1)    Sekresi  lambung  distimulasi  oleh  sekresi  gastrin  duodenum  sehingga  dapat
                     berlangsung selama beberapa jam. Gastrin ini dihasilkan oleh bagian atas (duodenum)
                     usus halus dan dibawa dalam sirkulasi menuju lambung.
               2)    Sekresi  lambung  dihambat  oleh  hormon-hormon  polipeptida  yang  dihasilkan
                     duodenum.  Hormon  ini,  yang  dibawa  dalam  sirkulasi  menuju  lambung,  disekresi
                     sebagai  respons  terhadap  asiditas  lambung  dengan  pH  di  bawah  2  dan  jika  ada
                     makanan berlemak. Hormon-hormon ini meliputi gastric inhibitory polipeptide (GIP),
                     sekretin, kolesistokinin (cholecystokinin [CCK]), dan hormon pembersih enterogastron.

               D.    DIGESTI DALAM LAMBUNG

                     Cairan lambung memicu digesti protein dan lemak.
               1.    Digesti  protein.  Pepsinogen  (disekresi  sel  chief)  diubah  menjadi  pepsin  oleh  asam
                     klorida  (disekresi  sel  parietal).  Pepsin  adalah  enzim  proteolitik,  yang  hanya  dapat
                     bekerja dengan pH di bawah 5. Enzim ini menghidrolisis protein menjadi polipeptida.
                     Lambung  janin  memproduksi  renin,  enzim  yang  mengkoagulasi  protein  susu,  dan
                     menguraikannya untuk membentuk dadih (curd).
               2.    Lemak. Lipase lambung (disekresi sel chief) menghidrolisis lemak susu menjadi asam
                     lemak dan gliserol, tetapi aktivitasnya terbatas dalam  kadar pH yang rendah.
               3.    Karbohidrat.  Amilase  dalam  saliva  yang  menghidrolisis  zat  tepung  bekerja  pada  pH
                     netral.  Enzim  ini  terbawa  bersama  bolus  dan  tetap  bekerja  dalam  lambung  sampai






                                                           194
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205