Page 201 - Anatomi-dan-Fisiologi-Manusia-Komprehensif
P. 201
Anatomi Fisiologi Manusia
asiditas lambung menembus bolus. Lambung tidak mensekresi enzim untuk mencerna
karbohidrat.
E. KONTROL PADA PENGOSONGAN LAMBUNG
1. Pengosongan distimulasi secara refleks saat merespons terhadap peregangan
lambung, pelepasan gastrin, kekentalan kimus, dan jenis makanan. Karbohidrat dapat
masuk dengan cepat, protein lebih lambat, dan lemak tetap dalam lambung selama 3
sampai 6 jam.
2. Pengosongan lambung dihambat oleh hormon duodenum yang juga menghambat
sekresi lambung dan oleh refleks umpan balik enterogastrikdari duodenum. Faktor-
faktor hormon dan saraf ini mencegah terjadinya pengisian yang berlebih pada usus
dan memberikan waktu yang lebih lama untuk digesti dalam usus halus.
3. Sinyal umpan balik memungkinkan kimus memasuki usus halus pada kecepatan
tertentu sehingga dapat diproses.
F. USUS HALUS
1. Gambaran umum.
Keseluruhan usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pilorus sampai
ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus kurang lebih
2,5 cm dan panjangnya 3 sampai 5 meter saat bekerja. Panjang 7 meter pada mayat dicapai
saat lapisan muskularis eksterna berelaksasi.
2. Divisi
a. Duodenum adalah bagian yng terpendek (25 cm - 30 cm). Duktus empedu dan
duktus pankreas, keduanya membuka ke dinding posterior duodenum beberapa
sentimeter di bawah mulut pilorus.
b. Yeyenum adalah bagian yang selanjutnya. Panjangnya kurang lebih 1 m - 1,5 m.
c. Ileum (2 m - 2,5 meter) merentang sampai menyatu dengan usus besar.
3. Motilitas
Gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk pencernaan,
memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel absorptif, dan
mendorong zat sisa memasuki usus besar. Pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara
refleks dikendalikan oleh sistem saraf otonom.
a. Segmentasi irama adalah gerakan pencampuran utama. Segmentasi mencampur
kimus dengan cairan pencernaan dan memaparkannya ke permukaan absorptif.
Gerakan ini adalah gerakan kontriksi dan relaksasi yang bergantian dari cincin-cincin
otot dinding yang membagi isi menjadi segmen-segmen dan mendorong kimus
bergerak maju-mundur dari satu segmen yang relaks ke segmen lain (gambar
195