Page 84 - KONSEP DASAR PKN -
P. 84
Salah satu pilar demokrasi di Indonesia adalah demokrasi yang berketuhanan
yang maha esa, yang berarti bahwa sistem penyelenggaraan negara harus mengikuti
taat dan sesuai dengan nilai nilai dan kaidah yang berdasarkan ketuhanan yang
maha esa. Ketuhanan yang maha esa ialah yakin kepada tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan agama dan kepercayaan masing masing.
Maknanya adalah bahwa rujukan tertinggi Ketuhanan Yang Maha Esa, yakni
menegaskan nilai rohaniah dan kesediaan untuk taat kepadanya. Rujukan ini tidak
untuk mempraktekan sistem negara teokrasi, tetapi agar penyelenggaraan
pemerintahan ketatanegaraan RI haruslah taat asas, konsisten atau sesuai dengan
nilai nilai dan kaidah dasar Ketuhanan Yang Maha Esa. Lalu dipancarkan nilai - nilai
budi pekerti dan aturan perilaku yang dibangun secara kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Pengertian lain demokrasi yang berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa
berarti bahwa sumber tertinggi dari semua nilai adalah Ketuhanan Yang Maha Esa
itu sendiri, yang menegaskan pentingnya nilainilai spiritual dan kesiapan untuk
mengikuti-Nya (Wibowo et al., 2024). Dengan demikian, demokrasi akan
mengandung unsur unsur substansial seperti sikap moral, etika, norma norma sosial
serta nilai nilai luhur bangsa. Demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa dapat
dilihat dari keberagaman dan toleransi dimana adanya pengakuan terhadap
keberagaman sosial, budaya, dan agama di Indonesia, serta toleransi sebagai prinsip
dan demokrasi bangsa.
2) Demokrasi yang menjunjung HAM
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia yang telah
dibawa sejak lahir dan melekat pada diri manusia sebagai anugrah dari Tuhan Yang
Maha Esa yang tidak dapat diganggu gugat keberadaannya. Hak asasi manusia yang
tidak diskriminatif memastikan bahwa setiap individu memiliki hak yang sama
tanpa memandang latar belakangnya. Berdasarkan Undang-Undang nomor 39 tahun
1999 tentang hak dan asasi manusia, hak dan asasi manusia adalah seperangkat hak
yang melekat pada hakikat dan keberadan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh Negara hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
BAB 4 DEMOKRASI | 80

