Page 11 - Sinar Tani Edisi 4069
P. 11
A GRI W ACA N A Edisi 8 - 14 Januari 2025 | No. 4069 Tahun LV 11
Kelor, Hadapi Ancaman Mengatasi Degradasi Lingkungan
Indonesia
juga
menghadapi
ancaman serius berupa degradasi
lingkungan. Pada tahun 2022, data
Indonesia Emas 2045 dari Kementerian Lingkungan
dan
Hidup
(KLHK)
Kehutanan
deforestasi
mencatat
seluas
115.459,7 hektare.
Kerusakan hutan dan
pencemaran lingkungan yang terjadi
Indonesia memiliki impian besar untuk menjadi dapat mengancam kelestarian alam
negara maju tahun 2045, yang dikenal dengan sebutan dan kesehatan masyarakat. Salah
satu solusi untuk masalah ini adalah
“Indonesia Emas”. Namun, untuk mewujudkan dengan mengembangkan tanaman
visi tersebut, Indonesia dihadapkan pada berbagai yang dapat mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan, dan
tantangan serius yang harus diatasi dengan bijak dan kelor adalah jawabannya.
strategis. Kelor memiliki kemampuan
luar biasa untuk menyerap karbon
dioksida (CO ) dari udara. Dengan
2
Oleh : A. Dudi Krisnadi kaya akan gizi, seperti protein, Selain itu, kelor memiliki nilai menanam kelor di lahan-lahan yang
(Penggiat Kelor & Penggagas vitamin A, C, kalsium, dan zat besi, ekonomi yang tinggi. Budidaya dan terdegradasi, kita dapat mengurangi
Kampoeng Kelor) yang sangat dibutuhkan untuk pengolahan kelor dapat membuka dampak perubahan iklim dan
mendukung pertumbuhan anak. lapangan kerja baru, khususnya di meningkatkan kualitas udara.
Selain itu, kelor juga memiliki
pedesaan.
Mengintegrasikan kelor dalam
D ari ancaman semua ini membantu meningkatkan status kepada petani untuk meningkatkan industri ramah lingkungan, seperti
potensi untuk digunakan dalam
masyarakat
pola
Dengan memberikan dukungan
dapat
makan
stunting,
bahan baku kosmetik, obat-obatan,
ketahanan
gizi anak-anak Indonesia, terutama
produksi dan kualitas kelor, kita dapat
kemiskinan,
dan produk olahan lainnya yang
daerah-daerah
menciptakan rantai pasokan yang
di
rawan
yang
pangan, hingga degradasi
mengurangi ketergantungan pada
lingkungan,
kekurangan pangan bergizi. Selain
lebih efisien dan menguntungkan,
dapat menghambat laju
lingkungan.n
mudah di berbagai kondisi tanah,
kemajuan Indonesia. Salah satu itu, kelor dapat ditanam dengan yang pada gilirannya membantu bahan baku yang lebih merusak
mengurangi tingkat kemiskinan.
solusi yang dapat mendukung sehingga bisa menjadi sumber
terwujudnya Indonesia Emas 2045 pangan lokal yang terjangkau dan
adalah pemanfaatan kelor, tanaman bergizi tinggi.
yang memiliki potensi besar dalam
bidang kesehatan, ekonomi, dan Masalah Kemiskinan dan
lingkungan. Ketahanan Pangan
Data Badan Pusat Statistik (BPS)
Mengatasi Stunting 2023 menunjukkan bahwa meskipun
Salah satu ancaman yang sangat angka kemiskinan Indonesia
mengkhawatirkan bagi masa telah menunjukkan penurunan,
depan Indonesia adalah stunting. namun masih ada sekitar 9,57%
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan penduduk yang hidup di bawah garis
Indonesia (SKI) 2023, prevalensi kemiskinan.
stunting di Indonesia masih Kemiskinan ini berimbas pada
mencapai 21,5%, yang berarti satu terbatasnya akses terhadap pangan
dari lima anak balita di Indonesia yang bergizi, yang pada gilirannya
mengalami stunting. berdampak pada kesehatan
Angka ini jelas jauh dari target masyarakat. Selain itu, Indonesia
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menghadapi tantangan besar
yang menetapkan prevalensi dalam ketahanan pangan, baik dari
stunting harus di bawah 20%. Stunting sisi stabilitas pasokan maupun harga
bukan hanya soal ukuran tubuh anak pangan.
yang kurang optimal, tetapi juga Dalam hal ini, kelor bisa berperan
berdampak pada perkembangan sebagai komoditas unggulan untuk
kognitif dan kemampuan belajar meningkatkan ketahanan pangan.
mereka. Dampaknya, sumber daya Tanaman ini dapat tumbuh dengan
manusia Indonesia di masa depan baik di lahan-lahan kritis, bahkan
akan memiliki potensi yang terbatas. yang terdampak degradasi tanah,
Di sinilah kelor dapat memberikan sekaligus mencegah erosi dan
solusi signifikan. Tanaman ini dikenal meningkatkan kesuburan tanah.
Locavora Kolom
oal makanan lokal rupanya konsumsi mi instant yang demikian Harganya harus tidak melebihi harga
menyadarkan banyak populer. Negeri ini kewalahan beras dan harga beras pun tidak
orang termasuk di dunia memenuhi kebutuhan beras yang perlu ditekan pada harga rendah.
moderen yang kadung terus meningkat dan kehilangan Apabila disimpan dengan baik, Oleh: Memed Gunawan
Sdibayangi istilah global. devisa akibat impor terigu yang pada tepung sagu bisa bertahan hingga
Locavora (dari locavore yang tahun 2024 sudah mencapai 15 juta enam bulan dalam keadaan baik, negeri ini, bahwa locavora itu keren
terinspirasi dari carnivore, herbivore ton. dan di Jawa ubikayu disimpan dalam dan menjadi trendi.
dan omnivore) jadi istilah baru Locavora pantas digaungkan bentuk gaplek. Teknologi pengolahan Kita, rakyat Indonesia, harus ikut
pada kamus bahasa Inggris sejak sekaligus menanamkan kebanggaan dan penyimpanan dapat ditingkatkan arus antisipasi. Harus berhemat.
awal tahun 2000-an yang artinya terhadap makanan lokal. Sagu agar tampilan dan daya simpannya Salah satu caranya adalah dengan
orang yang hanya makan pangan yang melimpah dan sorghum yang lebih baik. Ada kesempatan baik mengurangi bahkan jika perlu stop
lokal, yaitu pangan yang dihasilkan mempunyai keunggulan dalam untuk memperkenalkan pangan import pangan. Upaya ini diawali
oleh petani di dalam radius sekitar produksi serta sumber lain seperti lokal ini melalui bantuan pangan dan dan dilakukan oleh pemerintah dan
120 km. Jadi makanan impor tidak jagung dan singkong yang merupa- program MBG. selanjutnya perlu ada perubahan
mendapat tempat bagi kaum kan menu penting selain beras Ibu-ibu jetset di California yang mindset dan gaya hidup di semua
locavora. di kalangan masyarakat Jawa. memiliki kebiasaan rutin gathering lapisan masyarakat. Oleh karena
Di Indonesia konsumsi beras dan Bagaimana caranya pasti memerlu- sambil lunch atau dinner di resto- itu adanya gerakan semacam
terigu meledak pada tahun 1970/80- kan kreativitas anak bangsa. resto fancy, mewah dan mahal locavora Indonesia atau “Indonesian
an ketika masyarakat yang terbiasa Satu kendala bahan pangan menyadari bahwa gaya hidup mereka Locavore Society” yang bertujuan
mengonsumsi bahan pangan lokal non beras adalah sifat fisiknya yang ini tidak benar karena menyumbang untuk menanamkan nilai-nilai baru
banyak beralih ke beras akibat tidak mudah disimpan dan dimasak. pada kerusakan lingkungan, global antara lain kesadaran bahwa makan
pengenalan beras dan terigu Tapi membuat beras jagung, beras warming, pemborosan energi dan produk imporx itu sesuatu yang
melalui berbagai bantuan pangan. sorghum, beras sagu dan beras tidak menghargai petani lokal, memalukan. Sedangkan makan
Kebutuhan beras meningkat drastis jagung yang menarik dan praktis sangat wajar jika dicontoh oleh pangan lokal adalah sesuatu yang
dan impor terigu meledak akibat tidak memerlukan teknologi tinggi. seluruh kalangan masyarakat di keren dan kekinian.n