Page 5 - Edelweis Bayan_Neat
P. 5
Rasa yang kau berikan. Seperti nano-nano Banyak tapi asyik rasanya.
Musyabbah Adat syibh Musyabbah bih Wajh Syibh
Maka dapat disimpulkan bahwa: “Tasybih bekerja dengan mengibaratkan sesuatu (musyabbah)
dengan sesuatu yang lain (musyabbah bih) dalam titik persamaan tertentu (wajh syabah) menggunakan
bantuan kata penyerupa (adat syibh).”
Latihan: Mari mengeksplor contoh pengibaratan dalam bahasa Indonesia, kemudian terjemahkan
pada bahasa Arab! Perhatikan lingkungan sekitar atau gunakan kata-kata pemantik berikut:
بحل� .1
ةايحل� .2
كسمل� .3
B. Rukun Tasybih
Sebagaimana disebutkan dalam ta’rif, bahwa tasybih tidak sekedar menyerupakan antara dua
hal. Pada tasybih ada ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi sebagai berikut:
1. Musyabbah atau yang diserupakan
Merupakan kata yang menjadi objek diserupakan. Ia tidak lebih besar maknanya (mubalaghah)
daripada musyabbah bih.
2. Musyabbah bih atau yang menyerupai
Merupakan kata yang berperan sebagai penyerupa. Ialah yang berperan sebagai penggambaran
akan hebatnya si musyabbah. Oleh karena itu musyabbah bih mesti memiliki makna mubalaghah.
3. Adat Syibh atau kata penyerupa
Mereka terdiri dari:
Isim :لثامم ،لثم ،هبش
Fiil : هباشي ،بسحي ،يكاحي ،عراضي ،لثامي ،هبشي
Haraf: : نأاك ،ك dan kata-kata lain yang semakna.
Posisi kata-kata tersebut disusun sebagaimana berikut:
هبش dan لثم ،فاك suka bergandengan atau berada sebelum musyabbah bih.
Sedangkan نأاك berada sebelum musyabbah.
Dalam bahasa Indonesia kata penyerupa itu ada: seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana,
penaka, dan serupa.
4. Wajh Syibh atau titik persamaan.
Buku Ajar Edelweis Bayan 3