Page 4 - Sinar Tani Edisi 4092
P. 4
4 Edisi 25 Juni - 1 Juli 2025 | No. 4092 Tahun LV
MUNAS HKTI,
MOMENTUM
KONSOLIDASI
PETANI
Himpunan Kerukunan Tani
Indonesia (HKTI) menggelar
Musyawarah Nasional
(Munas) ke-10. Kegiatan ini
akan menjadi ajang penting
untuk konsolidasi para petani
dari seluruh Indonesia, serta
melibatkan pemerintah dan
para pemangku kepentingan kebutuhan lapangan dan kebijakan dan anggaran dari pemerintah.
juga
bisa
“HKTI tidak boleh jalan sendiri. Ini
pemerintah.
HKTI
di sektor pertanian. mengambil peran sebagai lembaga pekerjaan besar, harus ada sinergi.
riset dan pengembangan (litbang). Negara punya kebijakan dan
Untuk itu, Mas Dar sapaan anggaran, HKTI punya jaringan dan
eperti diketahui, sejak Umum DPN HKTI, Mulyono Machmur akrab Wamentan, HKTI harus akses ke petani. Keduanya harus
resmi didirikan pada 27 menegaskan, swasembada pangan mampu memberi solusi konkret, bersatu,” ujarnya.
April 1973 di Jakarta, HKTI tidak hanya berkutat pada produksi, bukan hanya keluhan. Misalnya, Menurut Sudaryono, strategi
telah menjadi pemersatu tetapi juga harus berdampak pada menyediakan akses bibit unggul, utama meningkatkan kesejahteraan
dari 14 organisasi petani peningkatan pendapatan dan pestisida organik, atau pelatihan petani adalah dengan meningkatkan
Syang sebelumnya kesejahteraan petani. Karena itu, membuat pupuk sendiri. Dengan produktivitas pertanian. “Petani
berjalan secara terpisah. Bahkan melalui Tani Fest dan Business begitu, biaya produksi bisa ditekan, harus bisa tanam lebih banyak
organisasi petani tersebut telah Matching, diharapkan dapat dan pendapatan petani meningkat. dan panen lebih sering. Dulu satu
menempuh perjalanan panjang membuka akses petani kepada “HKTI harus memperkuat kali setahun, ke depan harus dua
dengan berbagai dinamika. dunia usaha, koperasi, serta jejaring kapasitas kelembagaannya agar bisa kali, bahkan tiga kali. Ini yang
Ketua Umum Dewan Pimpinan pasar, termasuk pasar internasional. memberikan layanan nyata kepada akan meningkatkan pendapatan
Nasional (DPN) HKTI, Fadli Zon “Swasembada pangan harus para petani. Kita butuh organisasi mereka,” katanya.
menganggap Munas X HKTI menjadi gerakan bersama,” ujarnya. yang tak hanya punya massa, tapi Berdasarkan data Badan Pusat
menjadi momentum strategis untuk Munas X HKTI ditargetkan juga punya kapasitas intelektual dan Statistik (BPS) sebagian besar
memperkuat komitmen organisasi menghasilkan rekomendasi konkret teknis. Ini soal masa depan pangan penduduk miskin di Indonesia adalah
dalam mendukung swasembada untuk mendukung pencapaian Indonesia,” tegas Sudaryono. petani. Karena itu, peningkatan
pangan nasional. “Insya Allah, target produksi pangan nasional Sudaryono berharap Munas kesejahteraan petani harus menjadi
Munas X HKTI akan dibuka langsung serta membangun strategi HKTI bisa menjadi momentum fokus bersama. “Banyak petani masih
Presiden Republik Indonesia, implementatif menuju swasembada pemersatu. “Harapan saya, Munas masuk kategori miskin dan miskin
Prabowo Subianto. Ini adalah wujud pangan yang berkelanjutan. nanti bisa menyatukan kembali ekstrem. Ini ironi. Karena mereka
nyata dukungan HKTI terhadap semangat para pendiri HKTI tahun yang memberi makan kita semua
program pemerintah dalam Mitra Strategis Pemerintah 1973. Sudah saatnya kita kembali justru yang paling rentan. Maka
mewujudkan swasembada pangan Sementara itu, Wakil Menteri fokus untuk mendukung kaum solusinya adalah meningkatkan
yang berkelanjutan,” ujarnya. Pertanian (Wamentan), Sudaryono tani,” ucapnya. kesejahteraan,” tuturnya.
Sebagai organisasi yang telah menegaskan, pentingnya peran Lebih jauh, ia mengibaratkan Sudaryono juga berharap, HKTI
berdiri selama 52 tahun, HKTI HKTI sebagai garda terdepan dalam kolaborasi antara pemerintah berperan dalam membantu petani
memiliki pengalaman panjang memperjuangkan hak petani dan dan HKTI sebagai dua kaki yang dari hulu sampai hilir. Di hulu, HKTI
dalam menaungi jutaan petani di mendorong kemajuan pertanian harus melangkah bersamaan. bisa mendapatkan akses informasi,
seluruh nusantara. Bahkan Fadli nasional. Bahkan HKTI harus menjadi Tanpa harmoni antara keduanya, ilmu pertanian modern, dan teknik
menegaskan, HKTI juga turut mitra strategis pemerintah yang tak transformasi pertanian akan bercocok tanam yang lebih efektif.
berperan saat Indonesia pertama hanya hadir dalam kebijakan, tapi sulit tercapai. Jika Kementerian “Kita ingin petani tidak hanya bisa
kali mencapai swasembada pangan juga aktif dalam eksekusi program Pertanian itu kaki kanan, maka kaki menanam lebih banyak, tapi juga
pada tahun 1984. “Kita optimistis, pertanian. kiri itu HKTI. lebih cerdas dan efisien. HKTI harus
di bawah pemerintahan Presiden “HKTI adalah wadah para “Tapi kalau bisa, kakinya jadi corong edukasi itu,” katanya.
Prabowo, cita-cita swasembada petani yang sudah berdiri sejak ditambah. Ada dari Perdagangan, Sedangkan di hilir, HKTI dapat
pangan akan semakin kuat dan 1973. Ini bukan sekadar organisasi, Perindustrian, dan lembaga- membantu menjaga stabilitas harga
berkelanjutan,” katanya. tapi representasi suara petani di lembaga lain. Dengan semakin hasil panen. Saat petani panen, HKTI
Selain forum utama Munas, seluruh Indonesia. Karena itu, HKTI banyak kaki, langkah akan lebih bisa menyambungkan ke Bulog
rangkaian kegiatan juga akan harus terus relevan, adaptif, dan cepat, bantuan lebih merata, dan atau koperasi. “Jangan sampai harga
mencakup Ramah Tamah, Kongres menjadi penggerak utama dalam transformasi bisa lebih terasa,” jatuh, petani rugi. Kita perlu sistem
Tani, Tani Fest, serta Business pembangunan pertanian nasional,” katanya. yang melindungi mereka,” ujarnya.
Matching. Seluruh acara ini kata Sudaryono. Sudaryono mengakui, tak Karena itu, ke depan Sudaryono
dirancang untuk mempererat Sebagai asosiasi petani, HKTI mungkin pemerintah berjalan mengajak semua pihak mulai
kerja sama lintas sektor dalam memiliki peran strategis yang sendiri tanpa sokongan organisasi bertindak dan bergerak bersama
pengembangan pertanian tak tergantikan. Bukan hanya seperti HKTI. Begitu juga sebaliknya, untuk mencapai swasembada
Indonesia. menyuarakan aspirasi petani, tapi HKTI tidak bisa menanggung beban pangan dan menggapai
Sementara itu Wakil Ketua juga menjadi jembatan antara petani tanpa dukungan kebijakan kesejahteraan petani. Herman/Yul

