Page 6 - Sinar Tani Edisi 4092
P. 6

6                        Edisi 25 Juni - 1 Juli 2025  |  No. 4092  Tahun LV





              HKTI, Wadah





              Perjuangan




              dan Pemersatu







              Petani









          HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia)                                 dan memperjuangkan kepentingan       melalui pelatihan serta penguatan
                                                                                                                        kapasitas.
          telah menempuh perjalanan panjang                                        petani.                                 HKTI juga mendorong keterlibatan
                                                                                      HKTI menjadi wadah penghimpun
          lebih dari setengah abad. Berdiri sejak                                  potensi petani Indonesia, menjadi    perempuan dalam pembangunan
          1973, organisasi ini telah menjadi bagian                                rumah besar bagi seluruh jenis       pertanian.  Kehadiran  Wanita  Tani
                                                                                                                        HKTI sebagai organisasi otonom
                                                                                   "rukun tani" dan komoditas usaha
          dalam pembangunan pertanian, termasuk                                    tani yang tersebar di pelosok negeri.     berfungsi sebagai wadah perjuangan
          memperjuangkan petani Indonesia.                                         Selain itu, HKTI berperan sebagai alat   perempuan petani yang memiliki
                                                                                                                        kedekatan historis dan ideologis
                                                                                   penggerak dan pengarah perjuangan
                                                                                   petani, tampil sebagai garda depan   dengan HKTI. Mereka memiliki peran
                     KTI         merupakan    suara serta langkah perjuangan       dalam menyuarakan aspirasi dan       strategis dalam menyalurkan aspirasi,
                     organisasi       sosial  kaum tani Indonesia.                 kepentingan petani melalui advokasi   meningkatkan kapasitas perempuan
                     berskala  nasional  di                                        dan kebijakan publik.                di desa, dan menjawab tantangan
                     Indonesia yang berdiri      Angkat Harkat Martabat Petani        Tak hanya itu, HKTI juga menjadi   gender dalam pertanian.
                     secara     independen       Tujuannya tak lain adalah untuk   sarana penyalur amanat penderitaan      Semua peran tersebut bermuara
       Hdan mandiri. Organisasi               meningkatkan harkat dan  martabat    rakyat tani dengan menyuarakan       pada   satu   tujuan  besar   yaitu
          ini tumbuh dan berkembang atas      petani,  memperkuat  posisi sektor   berbagai   tantangan,   hambatan,    menjadikan HKTI  sebagai  arena
          dasar  kesamaan  aktivitas,  profesi,   agribisnis, serta menjadikan pertanian   dan  kebutuhan  petani  kepada  untuk  mewujudkan       cita-cita
          serta peran dalam bidang agrikultur   sebagai salah satu pilar utama dalam   pemerintah serta masyarakat luas.   nasional, yakni terciptanya keadilan
          dan    pembangunan      pedesaan.   pembangunan nasional. Untuk itulah   Dalam perannya sebagai wahana        sosial dan kemakmuran bersama
          Dengan semangat kebersamaan dan     HKTI hadir sebagai organisasi yang   pendidikan dan pemberdayaan, HKTI    melalui penguatan sektor pertanian
          profesionalisme,  HKTI  hadir  sebagai   memiliki  beragam  fungsi  penting   terus mendorong lahirnya petani-  dan  kesejahteraan petani.  Dikutip
          wadah yang menjunjung tinggi nilai   dalam memperkuat sektor pertanian   petani yang mandiri dan berdaya      dari berbagai sumber/Gsh/Yul
          persaudaraan antarpetani di seluruh
          penjuru negeri.
          menjadi pemersatu dari 14 organisasi  Perjalanan Kepemimpinan HKTI
            Sejak resmi didirikan pada tanggal
          27 April 1973 di Jakarta, HKTI telah
          petani yang sebelumnya berjalan
          secara terpisah. Pembentukan HKTI
          sendiri tak lepas dari latar belakang           alam rentang waktu lebih dari tiga dekade,   kembali melalui berbagai program yang menyentuh
          sejarah panjang dinamika organisasi             HKTI telah mengalami beberapa pergantian    langsung   kebutuhan   petani.  Program-program
          petani di Indonesia.                            kepemimpinan yang membawa dinamika          tersebut  mencakup  penguatan  sertifikasi  tanah,
            Pada    tahun    1968,  tercatat     Dtersendiri bagi organisasi ini.                     pengembangan agribisnis, keuangan mikro, advokasi,
          setidaknya ada 15 organisasi petani                                                         dan peningkatan kedisiplinan organisasi. HKTI mulai
          yang aktif, seperti PETANI, PERTANU,    1. Kepemimpinan Martono (1973–1992)                 dikenal kembali sebagai kekuatan tani yang aktif dan
          PETISI, GTI, dan SAKTI. Melihat kondisi    Martono merupakan Ketua  Umum  pertama HKTI      strategis.
          yang    terfragmentasi   tersebut,      yang memimpin sejak berdirinya organisasi hingga
          pemerintah kala itu mendorong           tahun 1992. Ia dipilih secara resmi pada Munas I HKTI   4. Kepemimpinan Prabowo Subianto (2004–2009)
          terbentuknya Badan Kerja Sama Tani      tahun  1989.  Pada  masa  kepemimpinannya,  fokus      Prabowo Subianto dipilih melalui Munas VI yang
          (BKS-Tani) sebagai upaya awal untuk     utama adalah melakukan konsolidasi struktural secara   berlangsung setelah pemilihan presiden tahun 2004.
          menyatukan kekuatan organisasi          vertikal dan horizontal, karena HKTI bukanlah federasi   Semasa kepemimpinan  Prabowo berbagai audiensi
          petani.  Dari  sinilah  benih-benih     melainkan hasil peleburan ormas-ormas tani yang     dan  penandatanganan  MoU  telah  dilakukan  untuk
          pembentukan HKTI mulai tumbuh.          telah ada sebelumnya. Konsolidasi ini diperlukan agar   memberdayakan petani.
            Namun,    proses   integrasi  ini     organisasi mampu bergerak solid sebagai kekuatan
          tidak berjalan mulus. Beberapa          tunggal petani Indonesia.                           5. Kepemimpinan Fadli Zon (2010–sekarang)
          organisasi  menyambut  baik  upaya                                                             Pasca kepemimpinan Prabowo, Fadli Zon menjadi
          peleburan ini, namun tidak sedikit      2. Kepemimpinan H.M. Ismail (1993–1999)             penerus sebagai Ketua Umum HKTI melalui Munas
          pula yang menolak. Salah satunya           Setelah wafatnya Martono pada 11 Desember 1992,   VII yang diselenggarakan di Jakarta pada tahun
          adalah Sarekat Tani Islam Indonesia     HKTI menggelar Munas IV dan memilih H.M. Ismail     2010. Ia terpilih secara aklamasi menggantikan
          (STII), yang menilai pembentukan        sebagai Ketua Umum. Masa kepemimpinannya sering     Prabowo Subianto.  Dalam pidato usai terpilih, Fadli
          organisasi tunggal terasa dipaksakan    disebut sebagai masa “lesu darah” karena aktivitas   menekankan pentingnya menjadikan HKTI sebagai
          dan tidak melewati mekanisme            organisasi tidak terlalu aktif. Meski HKTI menerima dana   organisasi yang benar-benar menjadi corong dan
          musyawarah nasional dari masing-        bantuan dari kerja sama dengan KAS, pemanfaatan     pembela petani Indonesia, serta mengembalikan
          masing organisasi.                      dana ini tidak optimal, bahkan sebagian besar hanya   kejayaan sektor pertanian sebagai penopang utama
            Meski    demikian,    mayoritas       digunakan untuk perjalanan luar negeri sebanyak 18   ekonomi nasional.
          organisasi petani akhirnya sepakat      kali tanpa hasil yang signifikan bagi petani.          Pada Musyawarah Nasional ke-8 yang digelar pada
          untuk meleburkan diri ke dalam satu                                                         tahun 2020, Fadli Zon kembali terpilih menjadi Ketua
          wadah besar bernama HKTI, demi          3. Kepemimpinan Siswono Yudo Husodo (1999–2004)     Umum HKTI. Dalam masa kepemimpinan keduanya,
          memperkuat efektivitas perjuangan          Munas V pada Februari 1999 menjadi titik balik bagi   ia menegaskan komitmen untuk memperjuangkan
          petani secara nasional. Dengan          HKTI. Siswono Yudo Husodo terpilih sebagai Ketua    kedaulatan pangan dan mendorong pertanian
          semangat kolektif dan rasa tanggung     Umum dan membawa angin segar bagi organisasi.       berbasis teknologi serta mendukung regenerasi
          jawab  yang  tinggi,  HKTI  lahir  dari   Dalam masa kepemimpinannya, HKTI menggeliat       petani muda. Gsh/Yul
          keinginan luhur untuk menyatukan
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11