Page 38 - Modul Sejarah Indonesia Kelas XII _KD 3.1 dan 4.1
P. 38

Negara Indonesia telah terbentuk, Alat kelengkapan negara  dan lembaga pemerintahan
                           daerahpun  telah  terbentuk.  Namun  permasalahan  bangsa  Indonesia    belum  selesai.  Para
                           pemimpin bangsa berjuang  untuk memilih sistem pemerintahan  yang paling cocok untuk bangsa
                           Indoensia. Sjahrir kemudian  mengajukan Maklumat KNIP No. 5  tanggal 11 November  1945 yang
                           isinya   pembentukan kabinet  yang bekerja  kolektif  yang dipimpin perdana menteri . Perdana
                           Menteri ditunjuk oleh kepala negara. Format itu disetujui oleh Presiden Soekarno. Akhirnya pada
                           tanggal 14 November 1945 terbentuk kabinet RI dengan  Sutan Sjahrir  sebagai perdana menter.
                           Dari sinilah Indonesia mulai mengubah sistem pemerintahan dari Presidensial ke Parlementer
                           yang diawali dengan Kabinet Syahrir.

















                           PERPINDAHAN IBU KOTA NEGARA
                           Sampai dengan awal tahun  1946, keadaan ibukota negara sudah semakin kacau, pemerintah
                           terus  didesak  dan  diteror  oleh  kekuasaan  asing.    Oleh  karena  itu  pemerintah  merencanakan
                           untuk memindahkan ibu kota  negara ke luar Jakarta. Akhirnya Ibu Kota   pindah ke  Yogyakarta
                           pada tanggal 14 Januari 1946.

















                           Pemilihan kota Yogyakarta  sebagai ibu kota   dengan beberapa  alasan sebagai berikut:
                                    Terdapat markas besar tentara
                                    Di Yogyakarta tidak dijumpai kekuatan sekutu sehingga siapapun leluasa menunjukkan
                                   dan menyebarluaskan pernyataan kemerdekaan.
                                    Terdapat  lascar  Hisbullah  Sabilillah  dan  Laskar  Mataram  Pimpinan    Sri  Sultan
                                   Hamengkubuwono IX.
                                    Yogyakarta mampu menjamin pelaksanaan perjuangan, baik secara diplomasi maupun
                                   dengan bersenjata.
                                    Letak  Yogyakarta    dekat  dengan  Semarang  dan  Surakarta.  Jika  ada  suatu  ancaman,
                                   kekuatan kedua kota  tersebut dapat digerakkan.
                           Presiden Soekarno dan Moh. Hatta  bersama dengan beberapa menteri pindah ke Yogyakarta,
                           sementara perdana menteri  Sutan Sjahrir masih berkedudukan di Jakarta  untuk mengadakan
                           hubungan dengan dunia internasional.





                           KONFLIK INDONESIA – BELANDA HINGGA PENGAKUAN KEDAULATAN.



                                                                                                                    37
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43