Page 40 - Modul Sejarah Indonesia Kelas XII _KD 3.1 dan 4.1
P. 40
Pada akhir Desember 1949, Berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar (KMB) , Indonesia berhasil
mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda. Naskah pengakuan kedaulatan ditanda
tangani di dua tempat yaitu di negeri Belanda dan di Indonesia.
Pada tanggal 27 Desember 1949, diadakanlah penandatanganan pengakuan kedaulatan di negeri
Belanda. Pihak Belanda ditandatangani oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Drees,
Menteri Seberang Lautan Mr. AM . J.A Sassen. Sedangkan delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs.
Moh. Hatta.
Pada waktu yang sama di Jakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tertinggi Mahkota
AH.J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan.
Penandatangan ini menegaskan kedaulatan Indonesia. Bentuk negara Indonesia pun berubah
menjadi negara serikat yakni Republik Indonesia Serikat (RIS).
BERDIRINYA REPUBLIK INDONESIA SERIKAT
Republik Indonesia (RIS) lahir atas hasil konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilaksanakan
di Den Haag pada tanggal 2 November 1949. Pada saat itu Republik Indonesia Serikat (RIS) terbagi
kedalam 7 negara bagian dan 9 satuan kenegaraan yang kemudian memisahkan masing-masing
kekuasaan daerah. Republik Indonesia Serikat (RIS) yang berbentuk negara federal memecah
belah persatuan bangsa. Pembentukan negara-negara bagian yang disebut sebagai negara-
negara boneka sebenarnya hanyalah siasat Belanda untuk menghancurkan kembali Republik
Indonesia, namun negara-negara boneka yang pada awalnya dibentuk untuk melemahkan
kekuatan Republik Indonesia justru berbalik arah dan menginginkan Republik Indonesia Serikat
(RIS) kembali ke NKRI.
7 negara bagian RIS:
1. Negara Republik
Indonesia
(RI)
2. Negara Indonesia Timur
(NIT)
3. Negara Pasundan (distrik
federal Jakarta)
4. Negara Jawa Timur
5. Negara Madura
39