Page 58 - IST Baru
P. 58
pembangunan, telah mendorong motivasi pemikiran perlunya di tiap-tiap provinsi,
terdapat Markas Kodam. Motivasi seperti itulah yang akhirnya berhasil mendobrak
berbagai kendala dan mewujudkan suatu Kodam di Kalteng, sebagai kompartemen
berdiri sendiri terpisah dari kompartemen Kalsel.
Kuatnya motivasi para pendahulu di zaman itu, tak ayal lagi mengantarkan
pembentukan Kodam Kalteng/Tambun Bungai pada 17 Juli 1958, walaupun peresmi-
annya sendiri masih dilakukan di Banjarmasin, ibu kota Kalsel.
Peresmian Kodam Kalteng itu bersifat khas karena itulah sejarah pembentu-
kan tentara teratur yang terbesar yang pernah ada di Kalteng. Walaupun Letkol Dar-
mo Soegondo, Panglima yang pertama sementara masih bermarkas di Banjarmasin,
karena tersedianya fasilitas Markas Komando di Kalteng sendiri sedang giat disiapkan,
tetapi tanggal 17 Juli 1958 dianggap Kodam Kalteng telah dibentuk dengan resmi.
Sekitar satu setengah tahun lamanya, Makodam Kalteng itu bagaikan “Keduta-
an Besar” Kalteng di Banjarmasin, juga ketika perubahan nama Kodam Kalteng itu
menjadi Kodam XI/Tambun Bungai Pada tanggal 1 Desember 1959 serta peresmian
Pataka Kodam XI/Tambun Bungai yang baru itu dua puluh tujuh hari kemudian saat
mana Letkol Soenitioso sudah menggantikan Darmo Soegondo. Pada bulan itu juga
dilangsungkan redislokasi markas dan staf kodam secara bertahap ke Kalteng, di
mana letak markas komando baru masih terpecah-pecah di Sampit dan sebagian di
Kuala Kapuas. Unsur yang diberangkatkan adalah sebagian staf, dinas jawatan dan
satu kompi 600/Raiders.
Patut dicatat peranan unsur TNI AD yang waktu itu menyiapkan pembangu-
nan markas dan perumahan serta fasilitas lainnya di Palangkaraya untuk mendukung
realisasi kedudukan Kodam XI/Tambun Bungai di Kalteng. Walaupun tidak mungkin
dapat dikatakan bahwa keberadaan kota Palangkaraya itu karena jasa TNI AD, tetapi
kenyataan membuktikan, betapa dampak pembangunan makodam dengan berbagai
fasilitasnya itu memberikan andil sangat besar kepada terukirnya wajah Palangkaraya
menuju keadaannya sekarang:
Permukaan hutan pada dasawarsa 50 itu akhirnya makin tumbuh menjadi kota
pada dasawarsa berikutnya, ketika Makodam XI/Tambun Bungai dipindahkan lagi dari
Sampit ke Palangkaraya pada tahun 1965. Tetapi dalam suasana serba transisi itupun,
komando yang masih sangat muda usia ini tak urung mengirimkan juga satu kompi
58